Farhat Abbas Caci Elanto Wijoyono Soal Hadang Moge  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 17 Agustus 2015 04:44 WIB

Erlanto Wijoyono.Facebook

TEMPO.CO , Jakarta - Aksi Elanto Wijoyono yang menghadang konvoi motor gede (moge) sedang menjadi buah bibir di media sosial. Banyak yang salut dan memuji penghadangan yang terjadi di perempatan Condong Catur, Jogyakarta, pada Sabtu kemarin. Namun, ada juga yang justru menyalahkan Elanto, salah satunya pengacara Farhat Abbas.

Kembali berkicau di Twitter, Farhat Abbas kini ikut mengomentari aksi Elanto Wijoyono atau Farhat lebih suka memanggilnya "Joyo". Di tengah maraknya pembelaan dan pujian kepada Elanto Wijayanto, Farhat justru mendukung para peserta konvoi moge yang terdiri dari komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI).

Menurut Farhat, polisi patroli dan pengawalan (patwal) atau voorijder telah menjalankan tugasnya dengan baik. Konvoi dilakukan sesuai prosedur. "Joyo tidak mengerti tentang patwal patroli yang mengawal pengendara motor gede tersebut bermaksud untuk mengawal & memperlancar lalulintas," cuit Farhat Abbas di akun @farhatabbaslaw, pada Ahad, 16 Agustus 2015.

Aksi penghadangan yang dilakukan Elanto bersama sejumlah warga setempat itu lantaran konvoi moge yang dikawal patwal kerap menimbulkan kemacetan dan melanggar lampu merah. Namun, Farhat Abbas justru membenarkan tindakan patwal dalam konvoi tersebut.

"Polisi dapat melanggar hukum untuk menegakkan hukum. Contoh: saat mengawal konvoi moge yang merayakan hut RI menerobos lampu merah dengan tertib," tulis mantan suami Nia Daniati itu.

Bahkan, Farhat menyarankan agar kasus ini diselesaikan secara hukum. "Saya meminta Polda Yogyakarta untuk mengusut aksi nekad joyo tersebut termasuk unsur pidana!" tulis putra pakar hukum Abbas Said itu.

Elanto dikenal sebagai aktivis yang sudah lama menggagas aksi penghadangan ini. Beberapa aksinya sudah diunggah ke YouTube sejak Mei 2014. Elanto dan rekan-rekannya rajin memprotes konvoi moge berpatwal karena dinilai kerap melanggar aturan lalu lintas dan mengganggu pengguna jalan lain. Selain itu, Elanto juga menyayangkan penggunaan patwal dalam konvoi tersebut karena seharusnya patwal dipakai untuk urusan kenegaraan.

LUHUR TRI PAMBUDI

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

7 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

9 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

16 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

17 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

19 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya