Kamus Tebal Bahasa Sunda Dikenalkan di Eropa

Reporter

Minggu, 16 Agustus 2015 05:44 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO , Bandung: Sebanyak enam buah buku tebal kamus Bahasa Sunda akan dipamerkan di ajang Frankfurt Book Fair, Jerman, pada 15 Oktober 2015. Buku yang kini masih berupa contoh itu dua pekan lalu telah dikirim ke perpustakaan KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) di Belanda.

“Nanti juga akan kami serahkan ke perpustakaan di Frankfurt,” kata salah seorang penggagas dan awak tim penyusunan kamus, Rachmat Taufiq Hidayat, kepada Tempo, Sabtu, 15 Agustus 2015.

Buku berjudul Kamus Utama Basa Sunda yang totalnya ditargetkan mencapai 10 ribu halaman tersebut, dijadwalkan rampung pada Oktober 2015, bertepatan dengan bulan Bahasa Ibu. Sejauh ini, buku kamus itu baru setebal 7.800 halaman. Setiap buku yang terbagi dalam kelompok abjad tertentu, tebalnya berkisar 1.000-1.400 halaman.

Pengenalan kamus tersebut di Eropa, kata Taufiq, merupakan bagian acara dari peserta Ikatan Penerbit Buku Indonesia Jawa Barat yang akan berangkat ke ajang Frankfurt Book Fair, Jerman. Pada acara yang berlangsung 12-18 Oktober 2015 itu, mereka hanya punya jatah waktu satu jam untuk mengenalkan bahasa Sunda ke pengunjung pameran.

“Untuk mengenalkan bahasa Sunda secara luas, juga menyadarkan pemerintah untuk berupaya kuat melestarikan bahasa daerah di Indonesia,” ujar Taufiq.

Kamus itu memuat 150 ribu lema dan sub lema. Semua katanya berbahasa Sunda. Pengumpulan kata-kata itu, kata Taufiq, mayoritas berdasarkan kata yang tertulis, seperti buku atau majalah lawas maupun baru. Dari proses pengumpulan itu, misalnya, ada temuan menarik soal kimono.

Berdasarkan buku fiksi berbahasa Sunda tiga jilid yang berjudul Carios Lalampahan Bi Sarinem, kata Taufik, istilah kimono sudah tercatat pada karya cetakan 1926 itu. Ceritanya, ada orang Tasikmalaya yang membeli pakaian tradisional Jepang itu di Pasar Baru Bandung untuk dijual lagi di kampungnya. “Ternyata sebelum Jepang masuk ke Indonesia, kimono sudah lebih dulu dikenal,” ujar Taufiq.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

48 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya