Pilkada Belum 'Aman', Zulkifli Hasan Siap Turun ke Surabaya  

Reporter

Minggu, 16 Agustus 2015 01:14 WIB

Pasangan bakal calon walikota dan calon wakil walikota, Rasiyo (kiri) dan Dhimam Abror Djuraid (kanan) mengisi dokumen saat pendaftaran bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota pada Pilkada 2015 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, 11 Agustus 2015. Pasangan ini mendaftar pada hari terakhir perpanjangan waktu pendaftaran. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkilfi Hasan menyatakan siap turun langsung apabila surat rekomendasi kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Rasiyo-Dhimam Abror, masih dipermasalahkan. Zulkifli menegaskan PAN serius mengusung pasangan calon penantang inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana itu.

“Saya sudah sampaikan, kalau memang diperlukan, saya akan datang ke Surabaya,” kata Zulkifli kepada Tempo, Jumat 14 Agustus 2015.

Zulkifli menjelaskan, pada masa perpanjangan pendaftaran yang pertama yang mengusung pasangan calon Dhimam Abror-Haries Purwoko, PAN sudah menunggu di Kantor KPU setempat hingga pukul 18. Namun saat itu Haries yang dianggap sebagai representasi dari Partai Demokrat, teman koalisi, menghilang.

Untuk masa perpanjangan pendaftaran kedua yang mengusung Rasiyo-Abror, partainya juga betul-betul akan mendukung. Tujuannya pun sama, yakni pilkada Surabaya sukses. “Kalau nanti ada yang ganggu, saya yang akan mendaftarkan ke sana (Surabaya),” kata dia.

Zulkifli berharap diantara para pengurus PAN di daerah ataupun pihak lainnya tidak ada yang 'nakal' dengan mensabotase surat rekomendasi yang diturunkan DPP PAN itu. Verifikasi ditegaskannya bisa langsung dimintakan kepada dirinya selaku Ketua Umum.

"Kalau ada yang aneh-aneh maka saya siap langsung turun ke Surabaya," katanya mengulangi sambil menambahkan, "Ini komitmen kami.”

Sebelumnya, terungkap kalau pasangan Rasiyo-Abror belum dibekali surat rekomendasi dari PAN yang asli atau memenuhi persyaratan ketika mendaftar ke KPU Surabaya pada Selasa 11 Agustus 2015 lalu. Hari itu adalah hari terakhir pendaftaran sebelum KPU menetapkan pilkada Kota Surabaya diundur ke 2017 karena hanya memiliki pasangan calon tunggal, yakni Risma-Whisnu.

Rasiyo-Abror hanya membawa surat rekomendasi dari PAN hasil pemindaian (scan) komputer sementara yang dipersyaratkan adalah surat dengan logo atau stempel dan tanda tangan dengan tinta basah. Selain itu, tanda tangan surat rekomendasi itu tidak dibubuhkan pejabat sekretaris jenderal melainkan hanya wakil sekjen.

Oleh sebab itu, berkas pasangan penantang Risma-Whisnu itu dipermasalahkan hingga menyebabkan peluang Kota Surabaya untuk mengalami penundaan pilkada masih terbuka.

MOHAMMAD SYARRAFAH


Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

3 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

3 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya