2016, Anggaran Belanja Pemerintah Rp 2.121,3 Triliun  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sabtu, 15 Agustus 2015 05:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, Presiden Joko Widodo menyasar anggaran belanja sebesar Rp 2.121,3 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.339,1 triliun, yang mencakup belanja kementerian/lembaga Rp 780,4 triliun dan non-kementerian/lembaga Rp 558,7 triliun. Sedangkan alokasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 782,2 triliun.

"Di sisi pembiayaan, kebijakan yang ditempuh antara lain mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif; memberdayakan peran swasta, badan usaha milik negara, dan pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur; serta melakukan inovasi kreatif pada instrumen pembiayaan," katanya saat membacakan pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 dan nota keuangan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat, 14 Agustus 2015.

Sebagai konsekuensi dari percepatan pembangunan infrastruktur, ucap dia, pemerintah memerlukan kebijakan fiskal yang ekspansif sehingga berdampak pada terjadinya defisit anggaran. Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan fiskal, defisit anggaran tersebut akan ditutup oleh sumber-sumber pembiayaan dari dalam dan luar negeri. Sumber pembiayaan luar negeri dipilih secara selektif sehingga bersifat tidak mengikat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Tahun 2016, pemerintah melakukan perubahan kebijakan alokasi dana alokasi khusus dengan mekanisme penyampaian usulan kegiatan dan kebutuhan pendanaan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Usulan tersebut digunakan sebagai dasar penentuan alokasi dana alokasi khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Di samping itu, dana desa akan difokuskan untuk mengurangi kesenjangan antara desa dan kota serta mendorong kemandirian desa.

Berdasarkan uraian pidato Jokowi, berikut ini garis besar postur RAPBN 2016:
Total pendapatan negara direncanakan mencapai Rp 1.848,1 triliun, terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp 280,3 triliun, dan penerimaan hibah Rp 2,0 triliun.

Sementara itu, total belanja negara mencapai Rp 2.121,3 triliun, terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.339,1 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 782,2 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dalam RAPBN 2016 sebesar Rp 273,2 triliun atau 2,1 persen terhadap produk domestik bruto.

Defisit RAPBN 2016 tersebut akan dibiayai oleh pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri sebesar Rp 272,0 triliun dan luar negeri neto Rp 1,2 triliun.

ALI HIDAYAT




Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya