BPS Melansir Indeks Demokrasi Indonesia Membaik

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 12:39 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data terbaru mengenai Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2014. BPS mencatat Indeks Demokrasi Indonesia 2014 meningkat 9,32 poin mencapai angka 73,04. Meski meningkat tajam, Indonesia masih berada dalam kategori 'sedang'.

BPS menilai kenaikan indeks itu berkat aspek hak politik yang berkembang. Hal itu diiringi dengan penyelenggaraan pemilu yang baik di tahun lalu. "Ini berarti proses transisi demokrasi kita berjalan maju," kata Kepala BPS Suryamin saat memaparkan Indeks Demokrasi Indonesia di kantor pusat BPS, Kamis, 13 Agustus 2015.

Salah satu indikator dalam aspek hak politik yang melesat tajam adalah perbaikan kualitas daftar pemilih tetap (DPT). Pada sensus ini, skor kualitas DPT melejit dari angka 30,0 menjadi 74,64. Menurut Suryamin, hal itu disebabkan kinerja baik penyelenggara pemilu kemarin. "Seperti yang kita ketahui kinerja lembaga penyelenggara pemilu lalu memang jauh lebih baik dibanding 2009," ujar Suryamin.

Selain kualitas DPT, indikator hak memilih dan dipilih serta fasilitas kaum difabel dalam menggunakan hak pilihnya juga meningkat. Namun kenaikan itu hanya terjadi saat penyelenggaraan pemilu saja. Skor akhir Indeks Demokrasi diperoleh dari tiga aspek seperti kebebasan sipil, hak-hak politik, dan lembaga demokrasi. Ketiganya kemudian dipecah oleh BPS dan tim ahli menjadi 11 variabel dan 28 indikator.

BPS menggunakan multimetodologi dalam Indeks Demokrasi Indonesia 2014. Di tahap awal data dikumpulkan lewat koding berita dari surat kabar dan dokumen tertulis di semua provinsi. Mereka kemudian memverifikasinya lewat focus group discussion dan menggalinya lebih lanjut lewat wawancara mendalam dengan narasumber kompeten.

Dalam penyusunan IDI, BPS bekerja sama dengan beberapa instansi seperti Kemenkopolhukam, Bappenas, Kemendagri, dan UNDP. Mereka juga dibantu oleh tim ahli yang anggotanya berasal dari perguruan tinggi.

BINTORO AGUNG S.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya