Tentara Kawal Pembagian Air buat Petani Pantura Subang  

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 10:26 WIB

Ilustrasi kali irigasi dan persawahan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Subang - Jajaran Komando Resor Militer 0603 Sunan Gunung Djati Cirebon mengawal pembagian air irigasi induk Tarum Timur buat para petani di wilayah Pantai Utara (Pantura) antara tapal batas Subang dan Indramayu.

"Agar tidak menimbulkan konflik sosial di antara petani seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Komandan Korem 0603 Cirebon Kolonel Sucipto, saat ditemui wartawan di markas Kodim 0605 Subang, Selasa, 11 Agustus 2015.

Ketika TNI belum dilibatkan dalam program swasembada pangan, Sucipto menjelaskan, antara petani Pantura Subang dan Indramayu seringkali terlibat konflik. Bahkan, sempat terjadi aksi saling bacok. Pemantiknya, petani Subang merasa dicurangi karena suplai air dari saluran induk Tarum Timur yang bersumber dari waduk Jatiluhur kemudian disalurkan melalui pintu pembagi Bugis yang berada di wilayah Indramayu itu selalu "dikuasai" para petani di sana.

Sucipto menegaskan kembali komitmen pengamanan pasokan air di musim kemarau ekstrem seperti sekarang ini. Di lokasi pintu pembagi Bugis kini didirikan tenda buat piket bergilir anggota TNI dari Kodim Subang dan Indramayu.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Pusakajaya Judirman mengatakan pada musim tanam yang tengah berlangsung saat ini, ada sekitar 60 persen dari luas 3.907 hektare sawah di wilayah kecamatannya yang terancam tak bisa diolah sama sekali. "Yang sudah tanam dua hingga tiga minggu seluas 1.492 hektare juga tak ada jaminan aman dari kekeringan jika pembagian air di pintu Bugis tidak adil," kata Judirman.

Judirman berharap keterlibatan TNI dalam pembagian air tersebut bisa memberikan rasa keadilan buat petani Subang dan Indramayu.

Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang Hendrawan menyebut ada 11.464 hektare lebih lahan sawah di Kecamatan Compreng, Pamanukan, Pusaka Jaya, dan Pusakanagara yang pengairannya sangat bergantung pada pintu pembagi Bugis. "Terutama pada saat musim tanam gadu pertama sekarang ini," Hendrawan menjelaskan.

Jika pasokan air dari pintu pembagi Bugis seret, maka tanaman padi yang sudah berusia dua minguan dipastikan akan mengalami puso. Sedangkan sawah yang baru diolah tak akan bisa ditanami.

Menurut Hendrawan, berdasarkan kesepakatan antara Pemkab, Kodim dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang dan Indramayu, pembagian air dari saluran induk Tarum Timur melalui pintu pembagi Bugis dilakukan setiap lima hari sekali.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

39 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

45 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

51 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya