Maruarar Sirait Jadi Tempat Keluhan Warga

Reporter

Senin, 10 Agustus 2015 08:34 WIB

Maruarar Sirait. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Subang - Ratusan peserta sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Subang, Jawa Barat, yang dihelat anggota DPR, Maruarar Sirait, akhir pekan lalu, mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok dan pungutan liar di sekolah negeri.

Salah seorang peserta sosialisasi, Asep, misalnya, mengeluhkan mahalnya harga cabai rawit, terigu, minyak goreng, dan beras. Padahal, bulan puasa dan Lebaran sudah berlalu hampir sebulan.

"Harga cabe rawit, misalnya, sekarang menembus Rp 60 ribu padahal sebelumnya hanya Rp 16 ribu per kilogramnya," kata pedagang gorengan dari Kecamatan Cisalak itu.

Adapun Didin, pedagang bakso dan mi ayam, mengeluhkan ihwal masih tingginya harga daging sapi. Saat ini harganya Rp 110 per kilogram hingga Rp 130 ribu per kilogram. “Padahal sebelum bulan puasa Rp 95 ribu per kilogramnya," ujarnya.

Asep dan Didin juga mengadukan masih terjadinya pungutan liar di sekolah menengah pertama negeri. Keduanya mengetahui semua pembiayaan pendidikan di sekolah sudah digratiskan oleh pemerintah melalui sejumlah program, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Namun, tetap saja ada pungutan dengan bermacam-macam dalih, yang terkesan mengada-ada. "Kalau dulu istilahnya biaya bangunan, sekarang buat beli meja dan bangku, besarnya Rp 200 ribu per siswa," ucap Asep.

Dana beli bangku dan kursi, kata Asep, diberlakukan kepada semua siswa yang mulai masuk tahun ajaran 2015-2016.

Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu dengan talaten mendengarkan berbagai keluhan dan pengaduan dari masyarakat bawah itu. Legislator asal daerah pemilihan Subang-Majalengka-Sumedang itu berjanji meneruskannya kepada para pihak yang berwenang mengatasinya.

"Masalah mahalnya harga bahan pokok dan masih adanya pungutan di sekolah negeri akan saya sampaikan kepada para menteri terkait, termasuk kepada Presiden Jokowi," tuturnya.

Menurut Ara, mahalnya harga bahan pokok di pasaran tidak mencerminkan asas Pancasila, satu di antara Empat Pilar Kebangsaan. Termaktub dalam sila kelima Pancasila adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Karena tidak sesuai asas Pancasila, maka harus terus diperjuangkan supaya keadilan sejati itu benar-benar dinikmati masyarakat, terutama masyarakat bawah," kata Ara.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

18 jam lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

18 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa Pambotanjara

18 jam lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya