Lihat Polisi, Pria Pembunuh Istri dan Anak Ini Sesak Napas

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 08:10 WIB

Polisi menunjukkan senjata tajam yang diduga digunakan tersangka AB untuk membunuh istri dan anaknya di Polres Malang, Jawa Timur, 5 Agustus 2015. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Malang - Pria pembunuh istri dan anak, Abdullah Lutfianto, 50 tahun, ketakutan, cemas, dan gelisah melihat kedatangan polisi. Bahkan, setelah melihat polisi berseragam, dia langsung mengalami sesak napas. "Dia langsung gelisah dan cemas setelah melihat polisi berseragam," kata Kepala Seksi Pelayanan Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, Sri Sayekti, Kamis, 6 Agustus 2015.

Untuk itu, penyidik polisi yang akan meminta keterangan Abdullah diharapkan tak mengenakan seragam, sehingga Abdullah bisa memberikan keterangan secara jelas. Menurut dia, Abdullah bisa diajak komunikasi dengan baik.

Kondisi fisik Abdullah telah membaik setelah menjalani perawatan secara intensif setelah menenggak bensin bercampur sepuluh butir obat asma. Ia datang tak sadarkan diri. Setelah menjalani bilas lambung, Abdullah mulai sadar.

"Mengalami iritasi lambung, nyeri di ulu hati," ujarnya. Kini petugas RS tengah melakukan observasi kejiwaan Abdullah. Tujuannya, mengetahui kondisi kejiwaan pelaku pembunuh istrinya, Wiwik Halimah, dan anaknya, Putri Sari Dewi, tersebut.

Dokter akan memastikan Abdullah membunuh karena kelalaian, kesengajaan, atau kondisi kejiwaannya terganggu. Namun, sejauh ini, belum ada kesimpulan kondisi kejiwaannya. "Setiap hari diobservasi," ucapnya.

Di dalam ruangan, Abdullah dijaga polisi dan menempati ruangan berjeruji untuk mencegah kabur. Abdullah tampak tergeletak di tempat tidur dengan tangan kiri diborgol ke tempat tidur. Alat bantu pernapasan telah dilepas, tapi selang infus masih menempel di lengannya.

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Malang Inspektur Satu Sutiyo menuturkan pemeriksaan terhadap Abdullah akan dilakukan menunggu kesehatannya pulih. Pemeriksaan ditunda, kata dia, sampai Abdullah siap dimintai keterangan penyidik.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa empat saksi terkait dengan pembunuhan Wiwik, 48 tahun, dan anak bungsu, Putri, 16 tahun. Saksi adalah tetangga yang mengetahui peristiwa tersebut. Polres Malang menetapkan Abdullah Lutfianto, warga RT 02 RW 01, Dusun Petangguhan, Desa Argosari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, sebagai tersangka.

Abdullah adalah seorang pengangguran. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Abdullah sering bertengkar dengan Wiwik sampai ia dilaporkan ke Kepolisian Sektor Jabung pada Senin, 2 Agustus, 2015. Padahal, sebelum pembunuhan terjadi, perangkat desa bersama ketua rukun tetangga dan ketua rukun warga sudah berusaha mendamaikan pasangan suami-istri tersebut.

Polisi menyita dua parang, gagang kayu, pisau cutter berlumuran darah yang ditemukan di bawah tubuh Wiwik sebagai barang bukti. Juga disita botol minuman ringan yang diisi bensin, strip obat asma, serta kantong plastik besar berisi pakaian korban, seprai, dan potongan kulit korban.

Saat kejadian, hanya ada tiga orang di dalam rumah. Menurut para saksi, mereka sering bertengkar. Mereka mengetahui terjadi pertengkaran hebat antara pelaku dan istrinya sebelum peristiwa pembantaian itu terjadi. Tersangka mencoba bunuh diri dengan menenggak bensin bercampur obat asma.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

9 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

20 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

21 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

23 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya