Krisis Air Bersih, Penduduk Jalan 4 Kilometer di Tasikmalaya

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 20:38 WIB

Warga memanggul air melewati bekas sawah dan kebun di Kampung Korehkotok, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 29 Juli 2015. Kekeringan mulai meluas di Kabupaten Bandung Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat darurat air bersih. Hal ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin menyebutkan, 12 kecamatan itu yakni Kecamatan Cipatujah, Bantarkalong, Karangnunggal, Cibalong, Bojong Asih, Culamega, Puspahiang, Salawu, Cigalontang, Ciawi, Tanjungjaya, dan Gunung Tanjung. "Darurat air bersih," katanya saat ditemui di Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya, Senin 3 Agustus 2015.

Menurut Kundang, keberadaan air bersih di 12 kecamatan itu sangat memprihatinkan. Warga, bahkan harus berjalan sejauh empat kilometer untuk mendapatkan air bersih. "Ada warga yang harus jalan empat kilometer untuk dapat air bersih," ujarnya.

Jika hujan tidak turun hingga September, kata Kundang, dapat dipastikan wilayah yang mengalami darurat air bersih akan bertambah. Mengantisipasi meluasnya daerah darurat air bersih, BPBD telah bekerjsama dengan PDAM dan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. "Termasuk kerjasama dengan pihak kecamatan," jelas dia.

Kundang berharap, upaya itu mampu memenuhi sebagian kebutuhan air bersih di daerah darurat air bersih. "Kami harap hujan segera turun, agar dampak kekeringan tidak semakin meluas," ucapnya.

Selain krisis air, sebanyak 20 persen dari 6.000 hektar lahan persawahan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami kekeringan. Bahkan, 15 persen diantaranya atau 900 hektar mengalami puso alias gagal panen. "Tanaman padi memprihatinkan. 15 persen (lahan sawah) puso," kata Ketua Asosiasi Gabungan Kelompok Tani Kota Tasikmalaya, Yuyun Suyud, Senin 3 Agustus 2015.

Wilayah terparah yang dilanda kekeringan, kata Yuyun, yakni Kecamatan Cibeureum, Tamansari, dan Kawalu. Akibat kekeringan, produksi beras di Tasikmalaya turun hingga 30 persen. Pada kondisi normal, Kota Tasikmalaya mampu memproduksi beras sebanyak 6-7 ton per hektar. "Yang sekarang panen saja produksinya turun sampai 30 persen," kata dia.

Yuyun melanjutkan, program pemerintah terutama dalam hal perbaikan irigasi belum berjalan baik. Dia mencontohkan, saat petani butuh air seperti sekarang, irigasi justru ditutup dengan alasan perbaikan. "Saat kemarau diharapkan perbaikan sudah selesai," katanya.

Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, pihaknya saat ini terus mengumpulkan data dan menginventarisir dampak kekeringan. Kata dia, yang terpenting dilakukan saat ini adalah menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat agar tetap ada. "Di sektor pertanian, kami juga tengah melakukan beberapa langkah (mengantisipasi kekeringan)," katanya.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

23 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

10 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

10 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

12 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

39 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

39 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya