Realisasi Pajak di Jawa Tengah Baru 37 Persen

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 14:54 WIB

Pegawai Dirjen Pajak mengantre melaksanakan penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) di kantor Dirjen Pajak Jakarta, Jumat (24/2). Sekitar 2.471 pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) seluruh Indonesia serentak penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan orang pribadi melalui Drop Box e-Filing, dan sisanya melalui pos atau jasa ekspedisi. Hal tersebut merupakan dalam rangka memberikan teladan untuk segala hal yang berkaitan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surakarta - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II menggenjot penerimaan pajak pada semester II tahun ini. Penerimaan pajak pada pertengahan tahun pertama cukup rendah. Perlambatan pertumbuhan pada sektor riil, yang merupakan dampak menguatnya nilai tukar dolar, dituding menjadi biang keladinya.

Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah II Yoyok Setiotomo mengatakan tahun ini ditarget mampu mengumpulkan pendapatan pajak hingga Rp 10 triliun. "Meningkat cukup tinggi dibanding target tahun lalu yang hanya Rp 6 triliun," kata Yoyok saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Agustus 2015.

Hingga akhir Juli lalu, DJP Jawa Tengah II baru mengumpulkan pajak perorangan dan badan sebesar 37 persen dari target. "Idealnya 50 persen," ujar Yoyok. Dia mengaku memiliki beberapa kendala.

Di antaranya, "Perlambatan di sektor riil menjadi salah satu kendala utama," katanya. Perlambatan perekonomian terjadi lantaran tingginya nilai tukar dolar dibanding rupiah yang membuat ekonomi lesu. Kondisi itu berdampak langsung pada penerimaan pajak, terutama pajak pertambahan nilai yang bisa terserap.

Selain itu, dia mengeluhkan lambannya pencairan anggaran pemerintah, baik pusat maupun daerah. Selama ini, lebih dari separuh penerimaan pajak berasal dari kegiatan dan proyek pemerintah. "Kami sangat berharap pencairan anggaran kegiatan pemerintah semakin baik di semester kedua," tuturnya.

Dia banyak berharap sektor pertanian bisa menopang penghasilan pajak pada paruh tahun terakhir ini. "Namun kami juga menghadapi kendala dampak El Nino," ucapnya. Musim kemarau yang diprediksi cukup panjang kemungkinan membuat produksi pertanian menurun, kecuali pertanian tembakau.

Selain itu, DJP terus melakukan penagihan terhadap wajib pajak bandel yang memiliki tunggakan pajak besar. "Kemarin kami terpaksa melakukan penyanderaan wajib pajak di Purwokerto," katanya. Cara itu untuk memberikan efek jera. "Kami menyediakan sel di LP Batu Nusakambangan."

Sel itu khusus bagi wajib pajak nakal yang memiliki tunggakan miliaran rupiah. "Sel yang kami sediakan bisa untuk 3-4 orang," ujarnya.

Seorang penyidik di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Sidik Nur Rahmad, mengatakan sedang menangani kasus faktur pajak fiktif di wilayah Kanwil DJP Jawa Tengah II, meliputi wilayah Jawa Tengah bagian selatan. "Ada 63 wajib pajak yang sedang dikonfirmasi. Mereka diduga menggunakan faktur fiktif," tuturnya.

Dari 63 wajib pajak tersebut, nilai pajak pertambahan nilai yang menggunakan faktur fiktif mencapai Rp 21 miliar. Kasus terbanyak di wilayah Surakarta. Ada 21 wajib pajak diperiksa dengan pajak pertambahan nilai hingga Rp 10,9 miliar.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

7 Perbedaan Pajak dan Retribusi yang Perlu Dipahami

1 September 2023

7 Perbedaan Pajak dan Retribusi yang Perlu Dipahami

Meskipun sama-sama menjadi pemasukan negara, ada 7 perbedaan pajak dan retribusi. Perbedaan ini terletak dari penggunaannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sistem Pajak di Negara Modern, Warisan Abad Pertengahan Eropa

28 Februari 2023

Mengenal Sistem Pajak di Negara Modern, Warisan Abad Pertengahan Eropa

Setiap warga di sebuah negara modern wajib membayar pajak. Sejak kapan sistem pajak modern ditumbuhkan?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya