Jika Kalah, Gus Solah Tak Akan Buat Muktamar Tandingan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 2 Agustus 2015 14:33 WIB

KH Solahudin Wahid atau biasa disapa Gus Solah. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jombang - Meski pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum berlangsung, kubu KH Salahudin Wahid tak akan menggelar muktamar tandingan jika kalah. Mereka berharap masih bisa memperbaiki NU dari dalam.

Penegasan ini disampaikan Gus Solah, panggilan Salahuddin Wahid, demi melihat dinamika pemilihan Ketua Umum PBNU yang tak sehat. Meski mengaku prihatin dengan sikap PBNU yang membiarkan kekacauan ini terjadi, Gus Solah tak akan melakukan manuver yang merugikan NU. "Tidak sampai seperti itu," katanya saat ditanya soal muktamar tandingan, Ahad, 2 Agustus 2015.

Melalui forum muktamar ini, Gus Solah akan berjuang keras memperbaiki NU dan membendung kelompok yang ingin bermain di dalamnya. Perjuangan ini salah satunya dengan mengajak muktamirin berpikir sehat untuk tidak tergiur menerima imbalan dalam menggunakan hak pilih.

Adik KH Abdurrahman Wahid ini juga mengajak muktamirin untuk benar-benar memberikan pengabdian kepada NU dan bukan memanfaatkannya. Sebab saat ini NU perlahan-lahan mulai kehilangan roh jihad dan dirasuki pragmatisme.

Penegasan yang sama disampaikan bekas Ketua PBNU KH Andi Jamarok yang tak akan berusaha membuat muktamar tandingan jika Gus Solah kalah. Dia justru memberikan penilaian itu kepada muktamirin yang bisa mempengaruhi laporan pertanggungjawaban pengurus. "Muktamirin kan bisa menolak LPJ," katanya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya