TEMPO.CO, Jayapura - Fraksi Hanura di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua meminta Gubernur Provinsi Papua bersuara meredam isu yang berkembang pascarusuh Tolikara pada Jumat pagi, 17 Juli 2015. “Kenapa Gubenur Papua Lukas Enembe belum berkomentar meredam berbagai isu di luar Papua?" kata Ketua Fraksi Hanura DPRD Papua Yan Permenas Mandenas, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut dia, semua pihak sudah bicara, termasuk pemerintah pusat. Berbagai pihak juga sudah melakukan langkah strategis untuk menyelesaikan kasus ini.
Ia meminta gubernur memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat Papua di luar Papua dan jaminan kepada semua masyarakat Indonesia yang ada di Papua. "Pascakasus Tolikara, para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Papua di luar Papua terancam dan merasa tak nyaman,” kataya.
Menurut Yan, menyelesaikan kasus rusuh Tolikara bukan dengan cara memberi bantuan dan membangun kembali kios yang terbakar. Tapi mengobati mental dan cara pandang masyarakat, agar dampaknya bisa sampai ke pelosok daerah di Indonesia. "Saya minta pemerintah tak hanya diam, tapi perlu ada langkah-langkah strategis yang dilakukan.”
Kerusuhan Tolikara menghanguskan puluhan bangunan kios dan satu musola, serta sebelas orang yang tertembak. Satu di antaranya meninggal akibat tertembak di perut. Rusuh pecah setelah pemuda GIDI memprotes penyelenggaraan salat Id di Lapangan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) 1702-11, Karubaga, Tolikara. Salat Id dianggap bisa mengganggu acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani (KKR) pemuda GIDI pada hari itu.
CUNDING LEVI
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya