Muktamar NU, 9 Cabang Minta Voting untuk Pilih Ketua

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 31 Juli 2015 13:14 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pembukaan Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/3). TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Kediri - Nuansa pertarungan sejumlah pengurus cabang sudah terasa meski Muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang baru dimulai pada Sabtu esok, 1 Agustus 2015. Sebanyak sembilan cabang NU di Jawa Timur menegaskan tak satu suara dengan Pengurus Wilayah NU yang mengklaim menyepakati pemilihan ketua umum dilakukan secara ahlul halli wal aqdi alias musyawarah.

Pernyataan Rois Syuriah PW NU Jawa Timur Miftahul Akhyar yang menyatakan mendukung mekanisme pemilihan Ketua Umum PBNU dilakukan melalui mekanisme ahlul halli wal aqdi (AHWA) tak mewakili sikap PCNU. “Kami punya sikap sendiri di muktamar yang tak bisa disamakan dengan PWNU,” kata Ketua PCNU Kota Kediri Ahmad Subakir kepada Tempo, Jumat, 31 Juli 2015.

Menurut Subakir, sikap PWNU dalam muktamar bukan merupakan representasi cabang. Sebab dalam mekanisme pemilihan nanti, baik cabang maupun wilayah sama-sama memiliki hak suara dan tak bisa diwakilkan. Seperti halnya dalam sikap penentuan metode pemilihan Ketua Umum PBNU nanti di mana sejumlah PCNU tak sepakat diberlakukan mekanisme AHWA.

Sikap para pengurus cabang ini disepakati dalam pertemuan cabang di Kota Kediri yang melibatkan sembilan PCNU. Mereka adalah PCNU Kota/Kabupaten Kediri, PCNU Kota/Kabupaten Blitar, PCNU Tulungagung, PCNU Trenggalek, PCNU Nganjuk, PCNU Ponorogo, dan PCNU Madiun. Kesembilan PCNU tersebut sepakat untuk merevisi mekanisme AHWA jika tetap diusulkan oleh muktamirin.

Subakir menjelaskan mekanisme AHWA sudah tak update lagi diberlakukan di era pemilihan langsung saat ini. Metode tersebut memaksa para pengurus cabang untuk mendelegasikan pilihan politik mereka kepada anggota majelis yang dipilih kyai sepuh.

Selanjutnya majelis itulah yang merumuskan siapa sosok yang pas untuk menduduki jabatan ketua umum (tanfidiyah) atau ketua majelis pertimbangan (rois syuriah). “Ada banyak kritikan soal mekanisme ini,” kata mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri itu.

Kesembilan PCNU tersebut, menurut Subakir, juga telah menginventarisir beberapa nama kandidat ketua umum yang terdiri atas KH Said Agil Siroj, KH As’ad Said Ali, dan KH Salahudin Wahid. Sementara untuk calon rois syuriah tidak dibahas dalam kesepakatan mereka.

Pernyataan serupa disampaikan Rois Syuriah PCNU Kota Kediri KH Ahmad Mahin Toha yang menegaskan sikap politik PWNU tak terkait langsung dengan sikap PCNU di daerah. Ini lantaran masing-masing cabang memiliki hak yang sama dengan pengurus wilayah dalam muktamar nanti. “Silakan kalau Pak Miftahul Ahyar bilang seperti itu (mendukung AHWA), tapi wilayah bukan cabang,” ia menegaskan.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya