Tolikara Terpencil, Ini Transportasi yang Digunakan

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 16:14 WIB

Bandar Udara Karubaga, Tolikara, Papua. Tempo/Maria

TEMPO.CO, Karubaga - Kabupaten Tolikara terletak di lembah Toli. Pegunungan hijau, terjal dengan jurang-jurang yang dalam dan sempit membentengi lembah Toli. Dari udara, air sungai yang jernih berkilauan diterpa sinar matahari. Sungai ini mengalir mengitari pegunungan terjal hingga bermuara ke lembah Toli.

Dari dalam pesawat Grand Caravan yang membawa Tempo dari Bandara Sentani ke Bandara Karubaga, Tolikara, pada Senin, 20 Juli 2015, Tolikara tampak begitu terpencil di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Sekitar satu jam pesawat berpenumpang 12 orang dan 2 awak (pilot dan kopilot) melayang-layang di udara, landasan pesawat pun terlihat. Landasan pesawat itu memiliki panjang 750 meter dan lebar sekitar 6 meter.

Letak landasan pacu pesawat di Tolikara termasuk pendek dan berisiko. Penyebabnya, ujung pesawat berbatasan dengan rumah missionaris Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Adapun ujung yang satunya lagi berbatasan dengan Pasar Muara Giling Batu dan jurang yang dalam. "Sehingga landasan pacu pesawat tidak bisa diperpanjang lagi," kata Robby Tamuru, staf operasional maskapai Dimonim Air, kepada Tempo di ruang kerjanya di Karubaga, Jumat, 24 Juli 2015.

Meski pesawat ini bertubuh kecil dengan beratnya risiko yang dihadapi, tapi warga dan para pejabat Tolikara sering menggunakan transportasi udara. Mereka beralasan waktu tempuh yang cepat dan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan naik bus lewat jalan darat untuk tujuan Jayapura, misalnya.

Sebagai gambaran, tiket pesawat Dimonim Air tujuan Jayapura-Tolikara Rp 400 ribu untuk sekali jalan. Begitu juga dengan maskapai Susi Air, berkisar Rp 450 ribu per tiket untuk tujuan Jayapura-Tolikara.

Sementara jika menggunakan jalan darat dengan mengendarai bus untuk tujuan Jayapura, penumpang lebih dulu ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawiya. Jarak Tolikara-Wamena sekitar 96 kilometer. Lama perjalanan sekitar tiga-empat jam. Dari Wamena, dilanjutkan dengan pesawat terbang (berbadan besar) ke Jayapura.

Untuk ongkos bus Tolikara-Wamena tergantung tempat yang dipilih penumpang. Bus di Tolikara bukan seperti bus yang ada di Pulau Jawa atau Sumatera. Medan yang berat, membuat bus-bus di Tolikara berupa mobil pikap bermesin ganda.

Nah, jika penumpang bus memilih duduk di dalam ruang tertutup, maka ia membayar
sekitar Rp 250 ribu-300 ribu per penumpang. Jika penumpang memilih duduk di luar atau di bak terbuka, harganya lebih murah berkisar Rp 100 ribu-150 ribu. Barang-barang milik penumpang diletakkan di atap mobil atau di dalam bak sehingga penumpang terpaksa berdesakan dengan barang-barang penumpang lainnya.

Tolikara menjadi perhatian pejabat-pejabat di Jakarta setelah amuk massa terjadi pada Jumat, 17 Juli 2015, bersamaan Hari Idul Fitri. Kabupaten dengan populasi sekitar 150 ribu orang itu mendadak ramai dengan tamu-tamu yang asing bagi warga setempat. Setiap hari terdengar pesawat mendarat dan berangkat dari Karubaga. "Penerbangan ekstra pun diberlakukan dan beberapa penumpang yang mestinya berangkat, terpaksa ditunda karena pesawat dipakai untuk mengangkut tamu-tamu dari Jakarta," ujar Robby.

MARIA RITA

Berita terkait

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

20 Mei 2021

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

KPK dan Seknas Fitra memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dijalankan oleh Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

30 Agustus 2019

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang terkendali, kemarin cenderung anarkistis. Maka terjadilah Kisruh Papua di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

9 Februari 2019

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2019 untuk pemerintah daerah di Provinsi Papua mencapai Rp 4,991 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

4 September 2017

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

Dana yang mestinya untuk pendidikan disinyalir terserap untuk kepentingan lain. Sampai sekarang Bareskrim belum bisa menyebutkan jumlahnya.

Baca Selengkapnya

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

23 Mei 2017

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

Mewakili suku-suku Nusantara di Papua Barat, Petrus Makbon kepala Suku Byak di Manokwari menyatakan dukungannya kepada gubernur Mandacan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

14 Maret 2017

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

Gubernur Papua Lukas Enembe sedang menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta terkait persoalan PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

8 November 2016

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

Menurut Jokowi dana yang dialokasikan tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang ingin dicapai.

Baca Selengkapnya

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

2 November 2016

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

Pemerintah Provinsi Papua memberikan bantuan mesin genset dengan kapasitas 2 x 700 kW kepada PLN setempat.

Baca Selengkapnya