TEMPO.CO, Makassar- Kepolisian Sektor Panakkukang terus mengusut kasus pemanahan yang menewaskan alumnus Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdi Firman Thaha, 22 tahun. Hingga kini, pelaku pembunuhan Abdi yang ditemukan tewas di fly over Kecamatan Panakkukang, Makassar, Selasa, 21 Juli 2015, masih berkeliaran.
Kepala Polsek Panakkukang Komisaris Woro Susilo mengatakan, guna mengungkap kasus pembunuhan itu, pihaknya tengah mencari rekaman closed-circuit television (CCTV) atau kamera pengawas yang ada dari di Jalan Batua sampai di samping fly over. "Kami akan cari CCTV di sekitar lokasi itu. Kami mau tahu di mana pastinya korban dipanah," kata Woro, Rabu, 29 Juli 2015.
Sejauh ini, penyidik Polsek Panakkukang baru memeriksa dua saksi, yakni orang yang menemukan Abdi dalam kondisi sekarat di fly over. Woro menduga alumnus Fakultas Teknik itu dipanah di sekitar Jalan Batua atau Taman Makam Pahlawan. Namun korban baru terjatuh dan akhirnya tewas dengan luka panah pada punggung kiri di samping fly over.
Woro juga mengaku bakal memeriksa rekan Abdi yang identitasnya masih dirahasiakan. Musababnya, rekan almarhum itu merupakan saksi kunci yang mengetahui peristiwa tersebut. Keduanya baru saja pulang dari rumah teman mereka di Jalan Toddopuli ketika diserang orang tak dikenal dalam perjalanan.
