TEMPO.CO, Brebes - Kekeringan yang mulai melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah memaksa para petani di Brebes menelantarkan sawah mereka untuk sementara waktu. Mereka memilih tidak menggarap sawah karena air sungai maupun tanah sebagai sumber pengairan telah bercampur dengan resapan air laut.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Brebes Budiharso mengatakan sawah-sawah yang ditinggalkan para petani tersebut berada di sisi utara jalur Pantai Utara Jawa, dekat dengan tepi pantai. Akibat resapan air laut, air tanah mempunyai kadar salinitas yang tinggi yang kalau digunakan untuk mengairi sawah bisa merusak kesuburan tanah. “Sawahnya malah tidak bisa ditanami,” katanya, Selasa, 28 Juli 2015.
Hardiyanto, salah seorang petani di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, mengatakan ia dan para petani lain memilih tidak menggarap sawah pada musim kemarau saat ini dan membiarkan sawah mengering seusai panen bawang merah beberapa waktu lalu. “Kami baru menanam padi kalau sudah turun hujan,” ujarnya.
Data Dinas Pertanian menunjukkan sawah produktif yang kini mulai ditelantarkan selama musim kemarau membentang dari wilayah pesisir Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, hingga Brebes. Di Bulakamba saja, kata Budiharso, total luas sawah yang dibiarkan mangkrak mencapai 1.000 hektare.
Adapun total luas tanam padi di Brebes pada musim tanam April–September tahun ini sekitar 18.000 hektare. Mayoritas tanaman padi berada di Brebes wilayah selatan jalur Pantura, seperti Kecamatan Bumiayu, Songgom, dan Paguyangan. Rata-rata tanaman padi di tiga kecamatan itu berumur 60-70 hari.
Di Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, para petani memutuskan memanen padi lebih awal yang normalnya dilakukan setelah berumur 100 hari. “Sekarang baru umur 70 hari sudah dipanen,” kata Darwinah, 50 tahun. Akibatnya, jumlah panen kali ini menurun drastis. “Biasanya dari satu hektare lahan bisa dipanen 8-10 ton padi. Sekarang hanya bisa panen sekitar 4 hektare. Jelas rugi besar,” ucapnya.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
3 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
4 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
4 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
5 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
5 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri
9 hari lalu
Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaUsut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan
26 hari lalu
KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaUsai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab
29 hari lalu
Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi
Baca SelengkapnyaKPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat
29 hari lalu
KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaPemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024
30 hari lalu
Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.
Baca Selengkapnya