Walikota Ridwan Kamil menanyakan kualitas pelayanan pada warga yang sedang membuat data kependudukan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 2015. Warga langsung mendatangi sejumlah tempat pelayanan publik di hari pertama kerja usai cuti bersama libur lebaran. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan inspeksi mendadak ke Markas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Jalan Martenegara, Kota Bandung, Rabu, 29 Juli 2015. Ridwan Kamil datang dengan tujuan memantau proses pemeriksaan urin anggota Satpol PP Kota Bandung yang dilakukan secara spontan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)
Melihat bawahannya diperiksa, Ridwan Kamil ikut-ikutan memeriksakan urinnya untuk memastikan kalau dirinya bersih dari pengaruh narkotik dan obat-obatan terlarang. Sekitar pukul 08.45, hasil testpack keluar dan menyatakan pria berkacamata ini memang bersih dari zat-zat narkotik.
"Alhamdulillah saya bersih dan memang tidak pernah seumur hidup saya memakai narkoba," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, seusai tes urin.
Emil mengatakan pemeriksaan urin ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk memastikan para pegawainya memiliki tiga syarat aparatur sipil negara, yakni bersih, melayani, dan profesional. "Bersih lahir tidak terlibat narkoba dan bersih batin tidak korupsi."
Pemeriksaan ini tidak hanya akan dilakukan di Satpol PP. Menurut Emil, dengan metode random sampling dan random event yang dilakukan, dinas-dinas tidak akan tahu kapan BNN akan datang ke kantor-kantor dinas lainnya untuk memeriksa urin para PNS.
"Dipilih dulu satuan-satuan yang banyak berkegiatan di lapangan, takutnya banyak godaan-godaan dari luar," ujar Emil.
Jika ada yang kedapatan positif terlibat atau menggunakan narkotik, Emil tidak mau lembek. Dia akan langsung memproses melalui jalur hukum. "Kita akan langsung proses hukum karena kalau narkoba sudah ada peraturan dan perundang-undangannya," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BNN Kota Bandung AKBP Yeni Siti Saodah mengatakan program tes urin yang dilakukan hari ini merupakan salah satu mandat Presiden Joko Widodo untuk memastikan para pegawai pemerintah bersih dari narkotik. "Kalau yang menggunakan tentunya kerja tidak optimal, sering bolos, menyendiri, dan sering galau," ujarnya.