Tiga Calon Ketua Umum PBNU, Siapa yang Didukung Jawa Timur?  

Reporter

Rabu, 29 Juli 2015 07:45 WIB

Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali (kanan). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Surabaya-Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan hingga sejauh ini sudah ada tiga orang yang disebut-sebut bakal meramaikan bursa pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar NU pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur.

Tiga orang itu ialah ketua umum inkumben KH Said Aqil Siradj, Wakil Ketua Umum PBNU yang juga Deputi Kepala Badan Intelijen Negara As'ad Said Ali, serta pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahudin Wahid.

"Untuk calon Rais Aam, yang terkuat ada dua, yaitu KH Mustofa Bisri dan KH Hasyim Muzadi," kata Hasan kepada Tempo, Selasa, 28 Juli 2015.

Hasan menolak menyebutkan calon ketua umum yang didukung Jawa Timur. Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo ini juga menolak memprediksi siapa di antara tiga calon tersebut yang memiliki peluang paling kuat. "Yang paling kuat sampeyan. Janganlah saya ini dipancing-pancing," ujar Hasan berkelakar.

Menurut Hasan siapa pun yang terpilih menjadi ketua umum, yang paling penting ialah dapat membawa NU berkembang menjadi organisasi yang besar dan sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi tahun depan Masyarakat Ekonomi Asean mulai diberlakukan di Indonesia. "Jangan sampai NU tidak dapat mengikuti perkembangan zaman," kata dia.

Senada dengan Hasan, Ketua Panitia Daerah Muktamar NU Saifullah Yusuf juga berharap ke depan NU dapat mewujudkan kebangkitan ekonomi kerakyatan. Hal ini dirasa perlu karena NU lahir di tengah masyarkat kecil. "Ini harus dilakukan NU ke depannya," kata Saifullah.

Saifullah menolak mengomentari tiga tokoh yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai ketua umum itu. Ia juga enggan menyebutkan hal-hal yang perlu diperbaiki selama masa kepemimpinan Said Aqil. "Yang penting muktamarnya berjalan dengan lancar," kata dia.

Pemilihan Ketua Umum PBNU akan menggunakan metode Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) atau sistem formatur. Hal ini berbeda dengan Muktamar NU sebelumnya yang menggunakan sistem pemilihan langsung. "Pemilihan dengan sistem AHWA dilakukan setelah kami belajar dari muktamar sebelumnya agar kompetisi menjadi sehat," ujar Saifullah.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya