Atasi Kekeringan, Pemerintah Bangun Embung Rp 2 Triliun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 29 Juli 2015 01:47 WIB

Warga mengambil air di aliran sungai Cipamingkis, Desa Sirnajati, Cibarusah, Jawa Barat, 28 Juli 2015. Akibat kekeringan warga terpaksa melakukan aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di aliran Sungai. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah membuat solusi permanen untuk mengatasi kekeringan di daerah sentra pertanian. Solusi itu dikemas dalam program pembangunan embung, sumur dalam, dan sumur dangkal, agar lahan tadah hujan tetap produktif .

"Pemerintah mengatasi lahan tadah hujan pada musim kemarau saat ini, dengan solusi permanen program pembangunan embung, sumur dalam dan dangkal," kata Andi Amran Sulaiman di sela kunjungan kerja di Desa Giriroto, Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa 28 Juli 2015.

Menurut Menteri Andi, pembangunan itu sebanyak 10 hingga 20 ribu embung, membuat sumur dalam/dangkal di seluruh Indonesia termasuk Desa Giriroto, Boyolali ini. Dananya sebesar Rp 2,2 triliun tahun ini, untuk seluruh Indonesia. "Anggaran itu, dari dua sumber yakni diambil langsung dari Kementerian Pertanian dan dana alokasi khusus," ujarnya.

Menurut Mentan, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan segera mengajukan proposal untuk dibangun sebanyak 100 titik sumur dangkal di lokasi pertanian lahan tadah hujan.

"Kami meminta dua minggu ke depan segera dikerjakan pembangunan sumur dangkal agar petani lahannya tidak kekeringan. Sehingga, lahan yang sebelumnya tidur dapat segera bangun dan berproduksi serta petani juga bersemangat," tuturnya.

Menurut Mentan, jumlah sumur dangkal sebanyak 100 titik di Boyolali tersebut masih dapat bertambah sesuai permintaan petani. "Kami persiapan anggaran untuk mengatasi daerah kekeringan tahun ini sebanyak Rp800 miliar, sedangkan tahun depan disiapkan sekitar Rp 2 triliun khusus untuk pembangunan embung di seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan pembangunan embung untuk lahan seluas 3,3 dari delapan juta hektare lahan tadah hujan di Indonesia. Jika ini bisa optimal, maka lahan selama enam bulan yang seharusnya tidak ditanami akan bangun.

Mentan dalam kunjungan kerja di Desa Giriroto Kecamatan Ngemplak, Boyolali, juga memberikan bantuan sebanyak 10 unit traktor tangan dan 10 unit mesin diesel pompa air untuk enam kelompok tani Giri Mulyo di Giriroto.

Ketua Gapoktan Giri Mulyo Desa Giriroto, Taqwin menjelaskan, lahan tadah hujan di Desa Giriroto tersebut seluas sekitar 224 hektare. Pada musim kekeringan saat ini, para petani banyak mengeluh karena kesulitan air untuk lahan pertaniannya.

"Kami bisa tanam padi dua kali selama satu tahun dengan kapasitas produksi rata-rata lima hingga enam ton per hektare. Kami sebagai selingan tanam palawija kacang tanah," imbuh Taqwin.

Menurut dia, para petani melakukan tanam satu tanaman padi dan kedua juga tanaman padi dan ketiganya tanam kacang tanah. Namun, tanam padi kedua harus dibantu dengan air tanah dengan cara menyedot sumber dangkal.

Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan sekali adanya pembangunan sumur dangkal, ataupun dalam dan embung yang dapat membantu irigasi lahan pertanian.

"Kebutuhan air minum masih cukup, tetapi air untuk pertanian kesulitan. Kami berharap dengan bantuan sumur dangkal, maka produksi pertanian meningkat dan petani semakin sejahtera," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

39 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya