Budi Waseso Catut Nama Jokowi, Ini Komentar Istana dan Tedjo  

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 10:36 WIB

Budi Waseso. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Petinggi Istana memilih bungkam menanggapi pengakuan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Budi Waseso tentang pencatutan nama Presiden Joko Widodo. Waseso mengakui bahwa tak ada instruksi dari Jokowi mengenai pengusutan terhadap para komisioner Komisi Yudisial. (Lihat Video Pernyataan Kontroversial Budi Waseso)

Juru bicara tim komunikasi kepresidenan, Teten Masduki, enggan mengomentari hal tersebut. "Itu tanya ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno saja, beliau yang tahu," kata Teten, Senin malam, 27 Juli 2015. Menurut dia, ‎Pratikno yang mengikuti pembahasan tentang hal itu. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. "Yang tahu Pak Pratikno, saya tak mengurusi polisi." ‎

Saat dikonfirmasi, Pratikno juga memilih tak menjawab. "Kan, dulu sudah pernah saya bilang, itu tak ada perintah dari Presiden," ujarnya. Mengenai kelanjutan nasib Waseso, Pratikno memilih tutup mulut dan meninggalkan wartawan. Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti pun tak mau banyak bicara. "Saya no comment dulu. Kok, kesannya mengadu domba Buwas (Budi Waseso) dan Presiden? Anda jawab saja sendiri."‎

Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Eddy Purdijatno justru mengaku belum tahu. Namun, menurut dia, penyidikan yang dilakukan penegak hukum umumnya berasal dari laporan. "Saya kira tak ada perintah dari atas. Itu, kan, karena ada laporan dari hakim Sarpin."‎

Waseso sebelumnya menyatakan bahwa pemeriksaan Suparman Marzuki dan Taufiqurrahman Sahuri sudah dijadwalkan oleh penyidik. “Sesuai perintah Presiden, setelah Lebaran, kami laksanakan pemeriksaan lanjutan,” tuturnya.‎

Namun Istana menyanggah pernyataan tersebut. Menurut pihak Istana, tak ada instruksi khusus Jokowi ‎dalam pengusutan kasus ini.

Belakangan, ‎Waseso menegaskan tak ada instruksi Presiden Joko Widodo dalam penanganan kasus tersebut. "‎Enggaklah. Penegakan hukum, ya, setegak-tegaknya. Sesuai dengan fakta, tanpa kriminalisasi dan rekayasa."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

11 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

20 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

22 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

24 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

28 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

29 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

29 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

34 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

42 hari lalu

MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

MK menghapus Pasal 14 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 dan Pasal 310 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik

Baca Selengkapnya

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

50 hari lalu

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya