Sleman Mulai Kekeringan, Lereng Merapi Aman  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 26 Juli 2015 17:11 WIB

Warga mengisi jerigen dari Sendang Klumprit di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman - Pada musim kemarau ada beberapa wilayah di Sleman yang sudah mulai kekeringan. Namun sumber mata air di lereng Merapi justru masih melimpah, terutama dari Umbul Wadon dan Umbul Lanang di hulu Kali Kuning, Cangringan.

Khusus wilayah yang dilanda kekeringan, pemerintah daerah telah menyiapkan air dengan truk tangki sebanyak 110 tangki. Jika masyarakat meminta, air akan didistribusikan segera. Selain itu, jika ada pihak swasta yang ingin membantu air untuk masyarakat juga dipersilakan.

"Sumber mata air di lereng Gunung Merapi terpantau aman," kata Kepala Bidang Penyediaan Dana Pembinaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) Sleman Warsono, Minggu, 26 Juli 2015.

Ia mengatakan debit air untuk kebutuhan air bersih dan pengairan sawah itu masih 560 liter per detik. Jika sedang deras, debit air umbul itu mencapai 7.000 liter per detik. Namun debit airnya juga pernah berkurang hingga 450 liter.

Selain dua umbul andalan warga Sleman dan Kota Yogyakarta itu juga masih banyak sumber air. Namun debitnya sangat sedikit, yaitu 10 sampai 30 liter per detik. Di Sleman juga masih ada 24 embung untuk menyimpan air yang debit airnya masih memadai.

Meski demikian, untuk mengantisipasi puncak musim kemarau antara Agustus hingga September, masyarakat diimbau untuk menghemat air. Wilayah yang sudah mulai merasakan kekeringan adalah beberapa dusun di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, yaitu di Dusun Majasem, Dusun Grogol, dan Dusun Bleber.

Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman Saiful Bahri, air akan didistribusikan bertahap sesuai kebutuhan masyarakat. Satu tangki air dianggarkan sebesar Rp 130 ribu. "Pendistribusian sesuai permintaan masyarakat," kata dia.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Surono mengatakan di musim kemarau, air di sumber mata air lereng Merapi keluar banyak karena tidak ada air permukaan yang menghambatnya keluar dari perut bumi.

M. SYAIFULLAH

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

40 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

45 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

51 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya