Gempa Ciamis, Apakah Mempengaruhi Aktivitas Merapi?  

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 15:23 WIB

Gunung Merapi terlihat jelas di pagi hari dari kawasan Kaliadem, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, 20 Juni 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Geologi Surono menyebut gempa di tenggara Ciamis, pada 25 Juli 2015, belum mempengaruhi aktivitas gunung api. Namun jika ada efeknya, terjadi satu hari kemudian, tergantung kondisi gunung api itu. "Memang pabrik magma di subduksi itu. Tetapi tergantung apa kantung mamanya sudah penuh atau belum," kata Surono, saat ditemui Tempo, di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Sabtu, 25 Juli 2015.

Jika kantung magma sudah penuh, kata Surono, mungkin gempa itu mempengaruhi dan bisa menimbulkan letusan. Tetapi, ada juga gunung api yang sifatnya seperti air soda. Walau belum penuh, ketika diguncang terus bisa meletus. Meski demikian, tidak akan berbahaya dan sesaat. "Paling abu lah yang keluar, erupsi begitu saja," katanya.

Surono juga mengatakan, produksi magma gunung api ada di subduksi selatan. Tetapi gempa bumi 5,7 skala Richter di tenggara Ciamis itu, tidak mempengaruhi aktivitas gunung api di Indonesia. "Kalau misalnya ada pengaruh, harus ada delay waktu. Bisa satu hari, bisa tiga hari, tergantung gunungnya," kata dia.

Ihwal Gunung Raung di Jawa Timur, ia menegaskan, letusannya tidak akan seperti Merapi. Karena magma Merapi dengan Raung berbeda. "Jangan percaya Raung akan meletus seperti Merapi. Radiusnya hanya 2,5 kilometer," kata dia.

Magma Merapi lebih kental, untuk menuju ke permukaan dan meletus, butuh tenaga yang sangat besar untuk mendorong. Magma yang kental itu banyak menghasilkan gas. Begitu gasnya mengumpul, maka timbul ledakan.

Berbeda dengan magma Gunung Raung. Magmanya encer, dengan mudah naik ke atas jika tertekan sedikit saja tetapi tidak meledak. "Raung itu menjadi gunung yang tinggi dan besar bukan tumbuh seperti pohon. Dia dibangun oleh letusan yang menumpuk. Beda dengan gunung api yang letusannya dahsyat. Pucuknya selalu dihajar, batu meletus dihajar, dedel duel lagi. Seperti Gunung Kelud, puncaknya mana," kata Surono.

Menurut Sunono, abu Merapi, Kelud, dan Raung itu juga berbeda. “Abu Merapi lebih terang. Abu Raung cenderung kehitaman,” katanya.

Mengaitkan gempa dalam tadi pagi, memang pengaruhnya dirasakan ke berbagai penjuru. Seperti lampu senter yang dijauhkan dari tembok, sinarnya menyebar tetapi tingkat terangnya berbeda dengan yang didekatkan."Kami mitigasi ancaman di darat. Kementerian Perhubungan mitigasinya di udara. Biarkan Gunung Raung meraung-raung," kata Surono.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta I Gusti Made Nandaka menyatakan gempa bumi di tenggara Ciamis tidak mempengaruhi aktivitas Merapi. Statusnya juga masih normal. "Status Merapi Normal," kata dia yang menggantikan Subandriyo, akhir Juni lalu.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

5 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

6 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya