Bojonegoro Darurat Kekeringan  

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 15:05 WIB

Sungai Bengawan Solo meluap di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Januari 2008. TEMPO/Rohman Taufiq

TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Bojonegoro menetapkan terhitung pertengahan Juli hingga Oktober 2015 sebagai darurat kekeringan. Indikatornya, sejumlah desa rawan air. Puluhan sungai dan sekitar 160 embung mengering.

Penetapan itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro. Dalam bulan-bulan ke depan, pemerintah akan memberi bantuan air, mengebor sumur, hingga memantau kebutuhan makanan. ”Sudah resmi darurat kekeringan,” ujar Kepala BPBD Bojonegoro Andi Sudjarwo kepada Tempo, Sabtu, 25 Juli 2015.

Sejumlah langkah telah dilakukan, di antaranya koordinasi dengan Palang Merah Indonesia, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial, dan sejumlah instansi yang peduli rawan kekeringan.

Selain itu, selama dua pekan terakhir, pemerintah memberi bantuan air bersih ke lima kecamatan yang rawan kekeringan. Seperti di Kecamatan Kedungadem, Sekar, Tambakrejo, Kepohbaru dan Sugihwaras. Tidak menutup kemungkinan ada suplai air ke daerah Bojonegoro bagian selatan-timur dan barat daya yang juga rawan kekeringan.

Di luar program pengiriman air bersih, BPBD sedang melakukan pengeboran air di desa-desa rawan kekeringan.

Tahun ini ditargetkan ada 30 desa yang akan dibor airnya, bekerja sama dengan pemerintah desa dengan dana dari APBD 2015. “Sudah ada tiga desa yang dibor dan keluar air,” ujar Andi. Dia menyebut desa-desa yang dibor airnya rata-rata berkedalaman 50 meter. Seperti di beberapa desa di Kecamatan Tambakrejo dan Kecamatan Sekar.

Dinas Pengairan Bojonegoro menyebut kekeringan dampak dari kemarau di Bojonegoro, Jawa Timur, terus meluas. Sekitar 160 embung (bendungan kecil) dari total 332 embung di kabupaten ini telah mengering.

Tak hanya itu, stok air di Waduk Pacal hanya menyisakan air kurang dari satu juta meter kubik—dari sekitar 32 juta meterkubik. Bendungan buatan tahun 1933 hibah dari Ratu Wilhelmina Belanda ini dinyatakan angka merah dan tidak boleh dibuka pintu airnya. ”Airnya hanya untuk perawatan tembok bendungan,” ujar Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto.



Data di Dinas Pengairan menyebut jumlah embung sebagian besar ada di kawasan Bojonegoro bagian timur dan selatan. Seperti di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Baureno, Gondang, Sekar, Tambakrejo, Ngambon, Sukosewu, Kepohbaru, Bubulan, Kedewan, Kasiman dan sebagian di Ngraho bagian timur.

Tata letak embung itu, sebagian besar ada di kecamatan yang tidak dilewati Sungai Bengawan Solo dan tidak di bawah aliran sungai dari Bendungan Pacal di Kecamatan Temayang. “Ya, areal selatan relatif sulit air,” ujar Edy Susanto.

Dia menyebut pembangunan embung akan terus dilakukan mengingat program ini telah ditetapkan dalam pembangunan lima tahun. Targetnya, Bojonegoro mempunyai seribu embung dan dibangun di 28 kecamatan dan 430 desa/kelurahan.

SUJATMINO


Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

34 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

40 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

46 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

57 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

59 hari lalu

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya