Ormas Islam Banten Akan ke Papua, Danrem 064: Tahan Diri

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 08:09 WIB

Korem 064 Maulana Yusuf Serang mengumpulkan pemuka agama untuk mengeluarkan deklarasi menolak konflik antar-umat beragama. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Serang - Dalam kaitan dengan insiden yang terjadi di Tolikara, Papua, pada 1 Syawal 1436 Hijriah, Jumat pekan lalu, Komando Resor Militer 064/Maulana Yusuf, Serang, Banten, mengumpulkan ratusan anggota organisasi kemasyarakatan berbasis Islam dan pemuka agama di Banten serta pengurus Huria Kristen Batak Protestan Serang dan PGD Wilayah Serang, Jumat siang, 24 Juli 2015. Mereka diajak mendeklarasikan pernyataan sikap bersama untuk mencegah terjadinya konflik antar-umat agama, yang dikhawatirkan timbul sebagai dampak insiden di Tolikara.

Dalam deklarasi itu, para pemuka agama di Banten menyatakan siap menjaga kerukunan antar-umat agama di wilayah Banten pasca-insiden Tolikara. Deklarasi tersebut dibuat untuk mendukung kerukunan antar-umat agama khususnya di Banten agar tidak terjadi aksi radikal atau serangan balasan atas insiden yang dialami umat Islam di Tolikara, Papua.

Dalam deklarasi yang dibacakan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Banten Suparman Usman, perwakilan para pengurus umat agama di Banten menyatakan sikap untuk bersama menjaga kerukunan antar-umat agama. Adapun FKUB Banten mengimbau pimpinan umat agama agar menahan diri dan tidak terprovokasi oleh oknum tertentu dengan melakukan aksi balasan atas peristiwa Tolikara. Suparman Usman mengatakan deklarasi menolak konflik antar-umat agama ini akan ditindaklanjuti pengurus kelompok agama sampai tingkat bawah.

Sementara itu, menanggapi beredarnya kabar bahwa sejumlah ormas Islam di Banten akan berangkat ke Papua untuk melakukan jihad, Komandan Korem 064/Maulana Kolonel Kavaleri Ana Supriatna mengimbau ormas tersebut agar menahan diri.

Ana Supriatna mengatakan telah menginstruksikan jajarannya untuk mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi insiden Tolikara. Menurut dia, meski polisi telah menangkap dua pelaku yang dianggap bertanggung jawab atas penyerangan di Tolikara, ada kekhawatiran terjadi aksi balasan yang justru hanya akan memperkeruh suasana.

DARMA WIJAYA


VIDEO:


Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya