Kekeringan, Yogya Diminta Tak Buru-buru Tetapkan Darurat  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 24 Juli 2015 15:57 WIB

Kekeringan melanda sejumlah desa di KabupatenTegal, karena hujan sudah tidak mengguyur sejak sekitar dua bulan lalu. Suradadi, Tegal, 30 Juni 2015. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah kabupaten dan kota tidak buru-buru menetapkan status darurat kekeringan saat mulai banyak penduduk yang kesulitan air.

“Langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah dengan cara rajin berkoordinasi dengan pemerintah DIY,” ujar Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi di Balaikota Yogyakarta, Jumat 24 Juli 2015.

Dia meminta agar jumlah stok tangki air dipetakan ulang dengan prediksi kebutuhan selama masa kemarau dan dilaporkan secara rutin ke provinsi sehingga cadangan bisa disiapkan. “Provinsi siap mem-backup dengan catatan kabupaten maksimal penyaluran bantuannya dan terukur,” ujar Gatot.

Toh sampai akhir Juli ini, atau tiga bulan pasca berakhirnya penghujan, BPBD DIY belum menerima satu pun pengajuan bantuan air bersih dari kabupaten di DIY, termasuk dari Gunungkidul, wilayah paling kritis saat mengalami kekeringah. “Belum ada permintaan bantuan dari kabupaten sampai sekarang,” ujarnya.

Padahal sejumlah kawasan pesisir di wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah merasakan dampak kekeringan dan butuh pasokan air lebih untuk kebutuhan rumah tangganya. “Perlahan kekeringan akhir Juli ini sudah menyebar merata ke sejumlah wilayah selatan Gunungkidul,” kata Divisi Mitigasi dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Nugroho Wahyu.

Kekeringan mulai dari Kecamatan Girisubo, Rongkop, Paliyan, Panggang, Saptosari juga Tepus. Sedangkan di bagian utara terpantau di Kecamatan Ngawen dan Gedangsari. Nugroho menjelaskan, permintaan pasokan air bisa dialamatkan ke Dinas Sosial dan Pemerintah Kecamatan. Jika persediaan di dua instansi itu habis, Badan Penanggulangan Bencana akan memasok. “Stok air BPBD kabupaten masih utuh,” ujar Wahyu. Total ada sekitar 2.150 tangki air disiapkan dari tiga instnasi itu.

Dia mengatakan, anggaran yang dikucurkan khusus untuk mengatasi kekeringan oleh Pemerintah Gunungkidul tahun ini sekitar Rp 600 juta. Jumlah itu termasuk anggaran yang dialokasikan oleh kecamatan dan BPBD setempat.

Wahyu menuturkan, puncak kemarau Gunungkidul juga daerah lain di DIY sesuai hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Yogyakarta sebelum lebaran lalu diperkirakan jatuh antara bulan Agustus sampai September. "Tiap pekan kami informasikan dinamika potensi peta kekeringan ke provinsi," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

3 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

4 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

5 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

32 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

33 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

33 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya