TEMPO.CO, Purwokerto – Geliat pencari kerja pasca-Lebaran tahun ini terasa lesu. Kondisi ini terlihat dari penurunan jumlah pemohon kartu kuning (AK-1) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyumas. Jawa Tengah. Kartu kuning diperlukan sebagai persyaratan untuk mendapat pekerjaan di lingkungan pemerintah.
Angka pemohon kartu kuning tahun ini menurun dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Sejak pelayanan kartu kuning dibuka mulai Selasa hingga Rabu sore, 21-22 Juli 2015, pemohon hanya 78 orang. Jumlah itu bahkan turun dari hari biasa yang rata-rata mencapai 80 pemohon per hari.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas Indra Syamsu menjelaskan, penurunan angka pemohon kartu kuning dimungkinkan karena masih suasana Lebaran. “Sebagian penduduk masih bersilaturahmi dan menghabiskan libur Lebaran bersama keluarga,” ujar Syamsu, Kamis, 23 Juli 2015.
Sebelumnya, pada Juni 2014 dan selama Ramadan tahun lalu, jumlah pemohon kartu ini meningkat dari periode sebelumnya, yaitu mencapai 847 orang. Jadi kemungkinan kartu kuning yang ada dianggap masih berlaku oleh sebagian orang, termasuk untuk melaporkan dan memperpanjangnya. “Dari aturan yang ada, masa berlaku kartu kuning maksimal dua tahun. Namun, selama dua tahun itu, warga diharuskan melakukan perpanjangan setiap enam bulan sekali,” ucapnya kemarin.
Menurut dia, pemohon kartu kuning pasca-Lebaran memang menurun dari periode yang sama tahun lalu. “Biasanya habis Lebaran seperti ini banyak yang membuat kartu kuning, karena ingin dibawa ke Jakarta untuk mendaftar kerja,” tuturnya.
Seperti diketahui, pada Juni hingga awal Juli lalu, terjadi peningkatan jumlah pemohon kartu kuning yang didominasi lulusan SMA/SMK. Sebagai perbandingan, jumlah pemohon kartu kuning pasca-Lebaran 2014 mencapai 140 orang per hari.
Agus Suntoro, pencari kerja asal Pekuncen, Banyumas, mengatakan, seusai Lebaran, dia berniat mencari kerja ke Karawang. "Ikut kakak yang sudah bekerja di sana," ucapnya. Meski dia belum jelas akan mendapat kerja apa, Agus tetap nekat ke Kota Karawang, karena lapangan pekerjaan di Banyumas sedikit. Lulusan SMK mesin ini berharap segera mendapat pekerjaan di Kota Karawang.
ARIS ANDRIANTO
Berita terkait
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja
2 hari lalu
Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.
Baca SelengkapnyaLowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
10 hari lalu
Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan
36 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI
Baca SelengkapnyaJepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia
37 hari lalu
Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
40 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaKenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya
42 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun
50 hari lalu
Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen
57 hari lalu
Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.
Baca SelengkapnyaSekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara
29 Februari 2024
Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca SelengkapnyaApa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK
20 Februari 2024
Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.
Baca Selengkapnya