Minat Warga Banyumas Cari Kerja di Jakarta Turun

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 23 Juli 2015 17:57 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Purwokerto – Geliat pencari kerja pasca-Lebaran tahun ini terasa lesu. Kondisi ini terlihat dari penurunan jumlah pemohon kartu kuning (AK-1) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyumas. Jawa Tengah. Kartu kuning diperlukan sebagai persyaratan untuk mendapat pekerjaan di lingkungan pemerintah.

Angka pemohon kartu kuning tahun ini menurun dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Sejak pelayanan kartu kuning dibuka mulai Selasa hingga Rabu sore, 21-22 Juli 2015, pemohon hanya 78 orang. Jumlah itu bahkan turun dari hari biasa yang rata-rata mencapai 80 pemohon per hari.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas Indra Syamsu menjelaskan, penurunan angka pemohon kartu kuning dimungkinkan karena masih suasana Lebaran. “Sebagian penduduk masih bersilaturahmi dan menghabiskan libur Lebaran bersama keluarga,” ujar Syamsu, Kamis, 23 Juli 2015.

Sebelumnya, pada Juni 2014 dan selama Ramadan tahun lalu, jumlah pemohon kartu ini meningkat dari periode sebelumnya, yaitu mencapai 847 orang. Jadi kemungkinan kartu kuning yang ada dianggap masih berlaku oleh sebagian orang, termasuk untuk melaporkan dan memperpanjangnya. “Dari aturan yang ada, masa berlaku kartu kuning maksimal dua tahun. Namun, selama dua tahun itu, warga diharuskan melakukan perpanjangan setiap enam bulan sekali,” ucapnya kemarin.

Menurut dia, pemohon kartu kuning pasca-Lebaran memang menurun dari periode yang sama tahun lalu. “Biasanya habis Lebaran seperti ini banyak yang membuat kartu kuning, karena ingin dibawa ke Jakarta untuk mendaftar kerja,” tuturnya.

Seperti diketahui, pada Juni hingga awal Juli lalu, terjadi peningkatan jumlah pemohon kartu kuning yang didominasi lulusan SMA/SMK. Sebagai perbandingan, jumlah pemohon kartu kuning pasca-Lebaran 2014 mencapai 140 orang per hari.

Agus Suntoro, pencari kerja asal Pekuncen, Banyumas, mengatakan, seusai Lebaran, dia berniat mencari kerja ke Karawang. "Ikut kakak yang sudah bekerja di sana," ucapnya. Meski dia belum jelas akan mendapat kerja apa, Agus tetap nekat ke Kota Karawang, karena lapangan pekerjaan di Banyumas sedikit. Lulusan SMK mesin ini berharap segera mendapat pekerjaan di Kota Karawang.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

10 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

37 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

50 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

57 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya