TNI AL Tetap Tolak AS Amankan Selat Malaka

Reporter

Editor

Kamis, 27 Oktober 2005 12:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Slamet Subianto kembali menegaskan ketidaksetujuannya atas keterlibatan Amerika Serikat untuk mengamankan Selat Malaka. “Kami tetap seperti semula, tidak setuju keterlibatan negara asing. Itu (Selat Malaka) adalah wilayah kita, halaman kita, ya kita yang harus amankan, bukan orang asing,” kata dia seusai upacara penutupan pendidikan reguler Seskoal angkatan ke-43 tahun pendidikan 2005, Kamis (27/10). Jika memang negara asing mau membantu Indonesia, lanjut Slamet, negara tersebut cukup memberikan alatnya saja kepada Indonesia. “Nanti kita yang mengoperasikan (alat bantuan), jangan orang asing. Yang tahu liku-liku halaman kan kita sendiri bukan orang asing,” ujarnya. Untuk pengamanan Selat Malaka, Indonesia sudah sudah bekerjasama dengan Singapura dan Malaysia. Namun saat ini Thailand akan ikut bergabung untuk pengamanan Selat Malaka. “Kami sedang merumuskan standar operasional prosedur (SOP). Dalam waktu dekat akan segera diluncurkan,” ujar Slamet. Kondisi alat utama sistem pertahanan (Alutista) TNI AL, menurut dia, makin lama makin baik. Dengan anggaran yang sudah disediakan pemerintah, TNI AL menggunakan semaksimal mungkin anggaran tersebut sehingga sasaran kesiapan nasional dapat ditingkatkan. Fanny Febiana

Berita terkait

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

30 Juni 2016

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.

Baca Selengkapnya

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Bajak Laut Merajalela

21 Januari 2011

Bajak Laut Merajalela

Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya