Antisipasi Tolikara, Polisi Diminta Lakukan Pengamanan tertutup

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 22 Juli 2015 22:00 WIB

Polisi dari satuan Gegana melakukan sterilisasi sebelum misa Kamis Putih di Gereja Katedral, Jakarta (17/4). Sterilisasi tersebut dalam rangka memberikan rasa aman kepada umat katolik yang melaksanakan rangkaian misa Tri Hari Suci Paskah. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta mendesak pihak kepolisian melakukan pengamanan dengan cara tertutup dalam mengantisipasi potensi rembetan rusuh Tolikara Papua ke daerah lain.

"Pengamanan tertutup tidak akan menimbulkan rasa cemas, tapi warga akan tetap merasa aman," ujar Wakil Forum Kerukunan Umat Beragama Gunung Kidul Pendeta Christiana Riyadi kepada Tempo, Rabu 22 Juli 2015.

Pengamanan dengan cara tak mengerahkan pasukan bersenjata secara vulgar ke sejumlah titik rawan, dinilai Riyadi relevan untuk kondisi Yogyakarta. Yang mayoritas masyarakatnya masih menjunjung sikap-sikap toleran satu kepercayaan dengan lainnya. "Pengamanan terbuka untuk Yogya malah bisa menimbulkan ketakutan dan curiga," ujar Riyadi.

FKUB Gunungkidul justru berharap paska rusuh Tolikara yang kemudian berhembus menjadi isu pertikaian agama, kondisi Yogya tak ikut dibawa pada situasi seperti dalam status gawat-darurat. "Yang cukup dijaga saat ini, jangan sampai kasus itu menjadi pemancing kejadian serupa di daerah lain atau jadi ajang balas dendam yang tak berdasar," ujarnya.

Pasca kejadian di Papua, kasus mengarah tindakan intoleran sempat mencuat di Yogyakarta, khususnya di Desa Saman, Bangunharjo, Kabupaten Bantul awal pekan ini.

Sebuah gereja kecil dengan jemaat tak lebih 50 orang di tengah perkampungan tiba-tiba coba dibakar sekelompok orang tak dikenal. Meski akhirnya berhasil dipadamkan warga sekitar gereja. Pembakaran diduga bukan akibat dampak Tolikara melainkan kasus lama yang dialami gereja itu, soal kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Yogyakarta Ambar Anto mendesak pasca rusuh di Papua, pihak intelijen, kepolisian, TNI, dan tokoh agama masyarakat duduk bersama untuk merumuskan antisipasi kasus itu ke daerah. "Termasuk merangkul elemen-organisasi masyarakat, agar meredam provokasi yang berujung kasus serupa,"ujar Ambar.

PRIBADI WICAKSONO




Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya