Kerap Kebakaran, Warga Garut Blokir Tempat Pembuangan Sampah

Reporter

Selasa, 21 Juli 2015 16:54 WIB

Sebuah alat berat dikerahkan untuk memisahkan sampah di DRZ Darmstaedter Recycling Zentrum GmbH. Puluhan ribu ton sampah di daur ulang dengan cara yang sangat canggih dan effisen. Darmstadt, Jerman, 17 Juni 2015. Thomas Lohnes/Getty Images

TEMPO.CO, Garut - Warga kampung Pasir Bajing, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memblokir jalan menuju kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di dekat pemukiman mereka, Selasa, 21 Juli 2015. Aksi blokade ini dilakukan warga dengan cara menutup jalan masuk dengan gunungan sampah setinggi 80 sentimeter.

Akibatnya semua kendaraan pengangkut sampah terpaksa balik badan. Aksi warga ini dilakukan sejak pagi hingga sore hari ini. Selain menutup jalan, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan agar TPA ditutup.

Aksi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pemerintah karena aspirasinya tidak mendapatkan tanggapan. Mereka sebelumnya mengeluhkan adanya pembakaran sampah di TPA. "Pembakaran sampah dilakukan dari awal puasa hingga hari ini. Bahkan di malam takbiran pun api masih terlihat besar," ujar Ketua Rukun Warga 02, Desa Sukaraja, Asep Suparman, kepada Tempo, di tempat unjuk rasa.

Menurut dia, akibat pembakaran ini, banyak diantara warganya yang menderita sakit pernapasan seperti asma dan ispa. Penyakit itu diakibatkan karena kepulan asap dari pembakaran sampah cukup banyak memasuki pemukiman. Apalagi jarak pemukiman dengan TPA hanya sekitar 500 meter.

Asep mengaku, telah berulangkali mendatangi Dinas Lingkungan hidup untuk melaporkan kondisi yang dialami warganya. Namun hingga hari ini tidak ada tanggapan. "Alasan sibuk membenahi PKL, apa hubungannya lingkungan hidup sama pedagang kaki lima. Sementara kami dibiarkan menderita," ujarnya.

Pada saat aksi unjuk rasa berlangsung, satu unit mobil pemadam kebakaran datang ke TPA. Namun dihadang oleh warga dan disuruh untuk kembali. "Kalau mau dari kemarin, kalau sekarang tanggung. Biar yang sakit tambah banyak," teriak warga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, mengaku kebakaran yang terjadi di TPA bukan karena disengaja. Menurut dia, penyebab kebakaran karena cuaca yang cukup panas pada musim kemarau ini. "Penyebabnya karena adanya gesekan di dalam sampah. Apalagi sampah itu mengandung panas dan gas metan jadi sangat riskan adanya api," ujarnya.

Dia mengaku setiap kali ada kebakaran, pihaknya langsung menghubungi pemadam kebakaran. Hal itu dilakukan agar api tidak membesar.

Kebakaran ini juga diakibatkan karena belum maksimalnya program penataan TPA. Seperti mesin pengolahan sampah dan teknik pengelolaan. Sampah di TPA saat ini masih diolah dengan cara ditimbun. "Tahun besok akan akan melakukan penataan lebih baik lagi, programnya sudah kami siapkan," ujar Aji.

Dia mengaku aksi blokade ini tidak akan berlangsung lama. Alasannya karena pihaknya telah melakukan negosiasi dengan warga agar TPA dapat berjalan kembali. "Besok TPA sudah bisa beroperasi lagi," ujarnya.

Aksi unjuk rasa ini, menjadi tontonan para pemudik yang akan balik ke kampung halamannya. Gundukan sampah menuju TPA ini berada dipinggir jalur utama mudik Leles-Nagreg.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

2 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

33 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.

Baca Selengkapnya

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

12 Agustus 2023

Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

Selain dikenal sebagai Swiss van Java karena dikelilingi banyak gunung, Kota Garut juga dikenal dengan kulinernya yang tidak kalah lezat. Tidak hanya dodolnya, saat berkunjung ke Garut juga harus mencoba Jeruk Garut, Burayot, hingga Pindang Ikan khas Garut.

Baca Selengkapnya