Sampah berserakan di sekitar Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 26 April 2015. Kawasan yang menjadi lokasi berlangsungnya Konferensi Asia Afrika menjadi sangat kumuh dengan terdapatnya sampah dimana-mana. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Sampah yang berasal dari pengunjung taman Alun-alun Bandung melimpah pada hari libur Lebaran. Per hari, jumlahnya mencapai 12 ton atau meningkat 400 persen dibanding hari biasa.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdyana mengatakan, sejak malam takbiran, Kamis, 16 Juli lalu, hingga saat ini, jumlah limbah meningkat seiring dengan banyaknya pengunjung Alun-alun Bandung. Dari pantauannya, pengunjung kebanyakan berasal dari luar kota.
Mereka mulai berdatangan sejak pagi hari, dan semakin ramai ketika sore hingga malam. Tak jarang keramaian pengunjung berlangsung hingga lewat tengah malam. "Umumnya mereka berkumpul dengan keluarga lalu botram atau makan bersama," ujarnya.
Petugas kebersihan yang berjumlah 22 orang per hari khusus ditempatkan di taman Alun-alun Bandung. Dibantu komunitas pencinta lingkungan, mereka bekerja keras membuat kawasan pusat kota itu bersih. "Pengunjung masih banyak yang buang sampah sembarangan, petugas dan komunitas terus melakukan sosialisasi," ujarnya.
Pada masa libur Lebaran tahun ini, Pemerintah Kota Bandung memfokuskan penanganan kebersihan di lokasi wisata di pusat kota, seperti alun-alun dan Jalan Asia-Afrika serta Jalan Cikapundung Timur. Di kedua jalan tersebut, sampah meningkat dibanding hari biasa, tapi tak sampai sebanyak di Alun-alun Bandung.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.