TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan puncak arus balik dari Yogyakarta baru terjadi Selasa, 21 Juli 2015.
"Ada sekitar 1 juta lebih wisatawan yang baru akan meninggalkan Yogya pada Selasa nanti," ujar Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DIY Sigit Saryanto, kepada Tempo, Minggu, 19 Juli 2015.
Prediksi itu melihat jumlah pemudik dan wisatawan yang masuk ke Yogyakarta sejak H-2 lalu yang mencapai 750 ribu orang. Baik wisatawan yang datang melalui Bandar Udara Adisutjipto, terminal, dan stasiun di Yogyakarta.
Wisatawan yang memakai kendaraan umum dan pribadi Lebaran tahun ini jumlahnya hampir sama. Hingga Dinas Perhubungan DIY memperkirakan ada sekitar 1,5 juta wisatawan masuk Yogya sampai hari ini.
"Pegawai negeri juga baru masuk Rabu, 22 Juli 2015, jadi sehari sebelumnya mereka biasanya akan pulang," kata Sigit.
Berdasarkan pantauan Dinas Perhubungan, arus mudik ke arah Yogyakarta pun masih berlangsung sampai H+2 ini.
"Jalur selatan, terutama Nagrek, belum terurai benar arus mudiknya," ujar Sigit.
Dinas Perhubungan mengimbau pemudik lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalur selatan, baik saat mudik atau balik, seperti jalur Purworejo hingga Majenang. "Masih banyak jalan bergelombang," ujarnya.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto menuturkan, simpang terpadat Kota Yogyakarta saat Lebaran ini terdapat di 21 titik.
Simpang terpadat itu membujur di dua jalur utama kota, terutama bagian utara yang dimulai dari Jalan Adi Sutjipto sampai kawasan Monumen Tugu (jalur masuk dari arah Solo). Juga simpang-simpang dari jalur tengah perkotaan yang dimulai dari simpang empat pabrik susu SGM (Jalan Kusumanegara) hingga simpang Wirobrajan.
"Simpang itu terpadat karena melintasi kawasan pusat belanja, oleh-oleh, obyek wisata, dan kuliner," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO