Bentrok Tolikara, IPW Minta Kapolda Papua Mundur  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 19 Juli 2015 16:12 WIB

Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) bersalam komando dengan Brigjen Pol Jotje Mende (kanan) usai acara Sertijab Kapolda Papua di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 16 Juli 2014. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Indonesia Police Watch Neta (IPW) S. Pane mengatakan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, disebabkan tak ada kepedulian dari kepolisian. Padahal, sebelumnya Gereja Injili di Indonesia (GIDI) telah mengedarkan surat tapi tak diantisipasi oleh jajaran kepolisian.

"Ini akibat tidak adanya kepedulian pimpinan kepolisian dan buruknya kinerja Intelkam Polda Papua. Sehingga keberadaan surat GIDI yang dikeluarkan 11 Juli 2015 tidak diantisipasi dan tidak ada upaya pencegahan hingga kemudian kerusuhan meletus," ujar Neta ketika dihubungi, Ahad, 19 Juli 2015.

Menurut Neta, dari pantauan IPW, sebelum kerusuhan 17 Juli 2015 meletus di Tolikara, sudah ada dua kerusuhan lainnya. Pertama, pada 9 Juli 2015, rumah warga di Kampung Yelok dibakar massa. Lalu, pada 15 Juli 2015 sejumlah Hanoi (rumah tradisional) di Panaga dibakar massa.

"Ada tenggat waktu tujuh hari, dari beredarnya surat. Kenapa intelkam Polda Papua tidak melakukan deteksi dan antisipasi dini?" ujar Neta.

Atas kelalaian ini, Neta menduga Kepala Kepolisian Daerah Papua abai karena sedang sibuk mengikuti proses seleksi calon pimpinan KPK. Kerusuhan ini, kata dia, menunjukkan tingkat kepedulian para pejabat Polda Papua sangat rendah.

"Dengan adanya kasus ini, Kapolda Papua harus berjiwa besar mundur dari capim KPK. Sebab keteledoran dan kecerobohan yang dilakukannya sudah membuat keresahan luar biasa dalam hubungan antara umat beragama, tidak hanya di Papua tapi sudah meluas di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Neta meminta Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengevaluasi kinerja jajaran kepolisian di Papua.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya