Gunung Raung terlihat mengeluarkan abu vulkanik ketika kapal penyebrangan yang mengangkut pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, 12 Juli 2015. Pemudik lebih banyak memilih mudik dengan jalur darat laut dikarenakan Gunung Raung terus bererupsi. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Sidoarjo- Satu hari menjelang Idul Fitri 1436 H, Bandara Internasional Juanda ditutup lantaran abu vulkanis Gunung Raung yang mengarah ke Surabaya, Jawa Timur.
Abu vulkanis tersebut berada di ketinggian antara 5.000 hingga 18 ribu kaki di atas permukaan laut yang bisa digunakan sebagai jalur penerbangan. Akibatnya, sebanyak 222 penerbangan dibatalkan.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura 1 Yanus Suprayogi dari jumlah tersebut 110 di antaranya penerbangan keberangkatan dari Juanda dan 112 penerbangan kedatangan menuju Surabaya.
"Itu mulai dari pukul 13.30 sampai 19.30 waktu penutupan bandara," kata Yanus kepada wartawan di Terminal 1 Bandara Juanda, Kamis, 16 Juli 2015.
Ke-222 penerbangan itu mencakup 16 maskapai. Jumlah penumpang yang gagal berangkat mencapai 27.874 orang. Terdiri atas 18.108 penumpang menuju Surabaya dan 9.766 penumpang untuk keberangkatan dari Surabaya.
Maskapai penerbangan internasional yang batal berangkat antara lain Air Asia, Jetstar, Garuda Indonesia, Cathay Pacific, dan Eva Air.
Pihak Angkasa Pura 1 selaku pengelola Bandara Juanda menyiapkan bus untuk mengangkut penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi lainnya.
Selain itu, Angkasa Pura 1 juga menyiapkan tempat di bandara jika ada penumpang yang ingin menginap sambil menunggu kepastian berangkatnya.
"Kalau ada yang pergi ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Bali kami juga siapkan bus jika memang bersedia," kata Yanus.
Selain Juanda tiga bandara di Jawa Timur juga ditutup yaitu Bandara Abdurahman Saleh Malang, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember.