Pembunuhan Polisi dan Tentara di Gowa, 25 Saksi Diperiksa

Reporter

Kamis, 16 Juli 2015 04:24 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (tabloidjubi)

TEMPO.CO , Makassar: Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat terus mengusut kematian Brigadir Irvanudin dan Pratu Aspin yang dianiaya sekelompok orang tidak dikenal di Kabupaten Gowa. Penyerangan terhadap anggota Polri dan TNI terjadi di dua lokasi dan waktu berbeda. Rentang waktu insiden berdarah itu hanya berselang 10 hari.

Hingga kini, paling tidak sudah 25 saksi yang dimintai keterangan dalam dua kasus penganiayaan yang menewaskan Irvanudin dan Aspin. "Kalau kasus kedua (pembunuhan Aspin) baru sekitar 10 saksi. Sedang, kasus pertama (pembunuhan Irvanudin) sudah banyak. Mungkin sudah lebih 25 saksi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda, Komisaris Besar Khasril, Selasa, 14 Juli 2015.

Khusus kasus pembunuhan prajurit Kostrad, Khasril mengatakan para saksi yang diperiksanya juga diambil keterangannya oleh pihak TNI. Hal itu dilakukan lantaran pengusutan kasus dilakukan bersama melalui tim investigasi terpadu yang sudah dibentuk pimpinan kedua institusi tersebut. Dalam dua kasus itu, Kepolisian belum menetapkan satu pun tersangka.

Khasril mengatakan kedua perkara itu mendapat sorotan untuk dituntaskan. Karenanya, penanganannya diambil-alih dari Kepolisian Resor (Polres) Gowa. "Yang terakhir (kasus pembunuhan Aspin), itu kami tarik Senin lalu," tuturnya. Sebelumnya, kasus penganiayaan yang menewaskan Irvanudin juga ditarik pihaknya yang langsung membentuk tim khusus.

Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Anton Setiadji, menyatakan kedua kasus itu diusahakannya untuk segera diungkap. Kepolisian tidak akan pandang bulu dalam mengungkap kasus tersebut. Siapa pun pelakunya, kata Anton, akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

Dalam dua pekan, polisi dan tentara menjadi sasaran penyerangan sekelompok orang tak dikenal. Insiden pertama terjadi di pos polisi di bundara Samata, Kabupaten Gowa, Kamis, 2 Juli. Dalam insiden tragis itu, Brigadir Irvanudin tewas terbunuh dengan luka bacok pada sekujur tubuh. Dua rekannya, Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi, berhasil selamat meski juga kena tikam.

Berselang 10 hari kemudian, penyerangan brutal kembali terjadi di Kabupaten Gowa, tepatnya di Lapangan Syekh Yusuf, Minggu, 12 Juli. Giliran anggota TNI dari Satuan Kostrad yang menjadi korban. Pratu Aspin dan Pratu Faturahman diserang secara membabi-buta. Aspin akhirnya tewas dengan luka tikam pada dada kiri. Adapun, Faturahman masih dirawat intensif.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

6 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

10 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

13 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

18 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya