Amien Rais : Setahun SBY-JK, Lebih Jelek Dari Masa Megawati
Reporter
Editor
Sabtu, 22 Oktober 2005 16:59 WIB
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais menyatakan, setahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla lebih didominasi nuansa kompetisi antara presiden dan wakilnya.Kompetisi itu, menurut Amien, terlihat merembet ke para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu. Akibatnya, dalam setahun pemerintaha SBY - JK ini, tidak ada keberhasilan yang bearti bahkan cenderung gagal dibanding pemerintahan sebelumnya. Ada tiga hal pokok mengapa dalam setahun ini pemerintahan SBY - JK tidak berhasil bahkan cenderung mundur dibanding pemerintahan sebelumnya. "Yaitu kekompakan antara presiden dan wakil presiden, pembagian kerja antara presiden dan wakil presiden dan soal kebijakan yang tidak pernah mengakar pada kepentingan rakyat,"kata Amien Rais saat ditemui di rumahnya di Pandeansari Sleman Yogyakarta, Sabtu (22/10).Untuk menilai kinerja suatu pemerintahan, menurut Amien, ukuran waktu satu tahun sudah bisa untuk melihat gambaran sebuah pemerintahan tersebut. Agar penilaian objektif, maka harus dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. "Jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelum SBY-JK, maka setahun pemerintahan SBY-JK ternyata lebih jelek dibanding masa Megawati.Indikatornya, bisa dilihat dari ekonomi, sosial, citra pemerintahan dan sebagainya. "Dilihat dari nilai tukar, rupiah jelas terpuruk. Angka pengangguran jelas semakin berlipat. Jumlah penduduk miskin juga berlipat. Popularitas pemerintahan pun juga turun dratis,"kata Amien. Hanya satu yang menonjol yaitu citra di dunia interasional. "Karena pemerintahan ini dihasilkan lewat pemilu langsung,"ujar Amien.Syaiful Amin
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
30 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.