Pangdam Iskandar Muda: Pemerasan oleh GAM Meningkat
Reporter
Editor
Kamis, 20 Oktober 2005 17:22 WIB
TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Pangdam Iskandar Muda Supiadin A.S. menyebutkan walaupun damai sudah berlangsung di Aceh, pemerasan dan tindakan kriminal terhadap masyarakat meningkat. Ia mengaku hampir tiap hari menerima laporan adanya tindak pemerasan yang dilakukan sekelompok orang di dalam masyarakat. Karena itu ia berharap masyarakat melapor ke polisi atau kepada tim Aceh Monitoring Mission (AMM). "Banyak kasus kriminal, pemerasan, tapi masyarakat belum berani datang dan melapor kepada AMM," kata Supiadin kepada wartawan di Pelabuhan Kreung Geukuh Lhokseumawe, seusai melepas pemulangan 1.499 TNI ke gugus tugas asal, Kamis (20/10). Mereka yang dipulangkan berasal dari Batalyon 712 Wira Tama, sebanyak 488 personil, 743 Pratnya Sama Prayuda (433), Batalyon 623 Bhakti Wira Utama (433), Kompii Paskhas 1 (125) , dan Skuadron (20 personil). Supiadin juga mensinyalir ada provokasi terhadap masyarakat oleh anggota GAM saat melakukan sosialisasi damai di meunasah-meunasah desa. Ia menyebut kejadian di Pidie dan Kabupaten Aceh Utara. Menyikapi soal itu Ketua AMM Pieter Fieth, mengaku setiap laporan yang diterima akan didiskusikan kedua pihak. AMM telah mengimbau GAM untuk mengantisipasi anggotanya di lapangan mengakhiri tindakan tersebut. Irwandi Yusuf, wakil GAM di AMM, mengatakan akan menyerahkan persoalan kriminal ke polisi. Sebaliknya, ia mengungkapkan masyarakat dan mantan GAM yang sudah kembali ke desa di Kabupaten Bireuen mulai ketakutan. Sebab, TNI mempropagandakan bahwa MoU lemah dan bersifat sementara. Karena itu masyarakat diingatkan untuk tidak berhubungan dekat dengan GAM. “Nanti akan ditangkap lagi," ujar Irweandi mengutip isi propaganda. Imran M.A.