TEMPO Interaktif, Mataram:Pemerintah Kota Mataram telah menganggarkan dana Tunjangan Hari Raya (THR) dari APBD tahun 2006 senilai Rp 650 juta. Total penerimanya sebanyak 6.500 pegawai, mulai dari yang berstatus PNS, honor daerah dan pusat termasuk yang non muslim. Pengucuran THR ini akan dilakukan seminggu sebelumlebaran. Mereka bisa langsung mengambil di bagiankeuangan. Selain dari APBD, dana THR juga berasal daripos koperasi pegawai, dan anggaran rutin dari instansitempatnya bekerja. Khusus untuk APBD besarannya Rp 100ribu yang diterima rata baik dari pegawai golongan Ihingga golongan IV. Yang membedakan adalah, tunjangankoperasi dan instansinya, termasuk di lingkunganPendidikan dan Kebudayaan. Tertinggi penerima THR bisamencapai Rp 2 juta.Menurut juru bicara Pemerintah Kota Mataram, BondanWisnu Djati, pemberian THR ini semua rata. Tidak hanyapemeluk Muslim, tapi juga non Muslim, yang jumlahnyalebih dari 12 persen-dari 6.500 total pegawai ; Hindu, Nasrani dan Budha. Kebijakan pemberian THR bagi semua kalangan ini,sudah lewat Surat Keputusan Walikota Mataram, MohammadRuslan. Isinya di antaranya, sumber utama THR berasaldari APBD 2005 Kota Mataram. Pos tersebut memang telahdianggarkan jauh hari sebelumnya. Pemberian THR ini, tentu beda dengan tahun 2004. Saat itu, pemberitan THR hanya khusus bagi pemeluk Muslim saja. Makanya, kemudian terjadi pembengkakan jumlah penerimanya lebih dari 11 persen. Hanya saja ketika itu, yang diterima pegawai jumlahnya lebih besar.Menurut Bondan, pemberian THR bersamaan ini, bisajadi karena bertepatan dengan Hari Raya Galungan danKuningan untuk umat Hindu, yang jatuh pada minggupertama Oktober ini. Dalam catatan di kepegawaian,jumlah pegawai yang memeluk Hindu di Kota Mataramlebih dari 9 persen. Menuru Abdi, pegawai honor daerah di Kota Matarammengakui, THR tahun ini jauh lebih kecil dari tahunsebelumnya. Untuk tahun 2004, dirinya bisa mendapatkanTHR sebesar Rp 400 ribu, tapi untuk tahun ini hanya Rp100 ribu per orang. "Padahal, harga apa-apa sudahnaik,"katanya.Sujatmiko