Jadi Sasaran Penyerangan Brutal, Polisi Diminta Introspeksi  

Reporter

Senin, 6 Juli 2015 21:46 WIB

Ilustrasi penganiayaan. Elf.ru

TEMPO.CO, Makassar - Pengamat Kepolisian dari Universitas Bosowa 45 Makassar, Prof Marwan Mas, meminta Koorps Bhayangkara, khususnya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat mengintrospeksi diri. Hal itu menyusul rentetan penyerangan brutal terhadap anggota Kepolisian.

"Kecenderungan munculnya perlawanan masyarakat atau pihak lainnya harus dicari tahu (akar masalahnya)," kata Marwan, Senin, 6 Juli 2015.

Dalam sepekan terakhir, terjadi dua aksi brutal yang menyasar polisi. Insiden pertama terjadi di pos polisi di Bundaran Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 2 Juli 2015. Dalam peristiwa berdarah itu, tiga polisi menjadi korban.

Satu di antaranya yakni Brigadir Irvanudin tewas. Adapun, dua rekannya yaitu Brigadir Mus Muliadi dan Brigadir Dua Usman, selamat meski juga terluka akibat serangan sekelompok orang tak dikenal.

Kejadian kedua terjadi di Kampung Baru, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Sabtu, 4 Juli. Dalam insiden itu, Brigadir Putra Suhardiman, dikeroyok sejumlah pemuda dengan menggunakan senjata tajam. Akibatnya, Putra mengalami luka bacok pada sekujur tubuhnya dan harus mendapat perawatan intensif. Informasi terakhir, korban dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.

Rentetan aksi penyerangan itu, menurut Marwan, akan menjadi bahan evaluasi bagi Korps Bhayangkara. Marwan berpendapat solusi atas pelbagai problema Korps Bhayangkara sebenarnya terletak pada reformasi Kepolisian. Sayang, hal tersebut belum berjalan optimal lantaran belum mengakar rumput. "Hanya terjadi di jajaran elite."

Kondisi itu, menurut Marwan, berpotensi membuat masyarakat menyimpan dendam dan antipati terhadap kepolisian. Imbasnya, selain bisa membuat polisi diserang, masyarakat dikhawatirkan juga tak lagi peduli bila aparat mengalami kesulitan. "Padahal, peran masyarakat amat besar karena bisa menjadi saksi. Karenanya, polisi harus bangun kemitraan," tutur dia.

Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya senantiasa mengedepankan upaya persuasif dan humanis dalam menjalankan tugas. Kepolisian juga terus berusaha membangun partisipasi masyarakat dalam menciptakan situasi kondusif di lingkungannya masing-masing.

Soal rentetan aksi penyerangan brutal itu, Barung mengaku pihaknya terus mengusut pelaku dan motifnya. Khusus insiden pertama di Gowa, sampai sekarang para pelaku maupun motifnya masih buram. Sedang, untuk penyerangan di Mamasa, identitas pelakunya telah diketahui. Motifnya hanya karena ada seorang pemuda yang ditegur melakukan balap liar yang kemudian memprovokasi massa.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

16 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

24 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

25 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

26 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

26 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

29 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

30 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

30 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

32 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya