TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menutup pendaftaran administrasi di Gedung Sekretariat Negara I lantai 2 tepat pada Jumat hari ini pukul 12.00 WIB. Seorang staf Setneg membawa kertas berwarna putih dengan tulisan penutupan pendaftaran ketika Ketua Pansel Destry Damayanti tiba bersama enam anggota lainnya.
"Jadi kita sudah tutup, baik untuk pendaftaran dan penyusunan berkas," kata Destry di muka pintu ruang pendaftaran, Jumat, 3 Juli 2015.
Ia menyatakan belum mengetahui pasti soal jumlah akhir peserta yang mendaftarkan diri, termasuk jumlah yang berkasnya belum lengkap. Berdasarkan data per 2 Juli 2015, total pendaftar sebanyak 538 orang. Sekitar 54 persen di antaranya berkas belum lengkap.
Laporan terakhir dari staf Pansel, menurut Destry, penambahan pendaftar di hari terakhir sekitar 40 orang. Dengan demikian, Pansel memperkirakan jumlah keseluruhan tak akan lebih atau mencapai angka 600 orang. Selain itu, calon yang berkasnya tak lengkap akan otomatis langsung gugur.
"Mungkin hanya 40 persen yang lolos administrasi karena kami juga harus menyeleksi calon yang sudah sesuai syarat dalam undang-undang. Seperti lulusan sarjana hukum, berpengalaman lebih dari 15 tahun," kata dia.
Beberapa calon yang terlihat dalam proses pendaftaran di waktu akhir adalah Ketua Bidang Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, pengusaha asal Makassar Tahir Mahmud, dan Direktur Eksekutif Kemitraan Monika Tanuhandaru.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit
2 jam lalu
KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.
Baca SelengkapnyaKPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus
3 jam lalu
KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.
Baca SelengkapnyaRespons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus
6 jam lalu
KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar
7 jam lalu
Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD
8 jam lalu
KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati
9 jam lalu
KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas
Baca SelengkapnyaDirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif
10 jam lalu
KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem
11 jam lalu
KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo
14 jam lalu
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Baca SelengkapnyaBekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya
14 jam lalu
Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.
Baca Selengkapnya