Lahan Menciut, Produksi Padi Jawa Barat Anjlok

Reporter

Rabu, 1 Juli 2015 20:30 WIB

Presiden Joko Widodo ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memanen padi di areal persawahan Desa Karanggebang, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Pemanenan tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin yang dirakit warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka tetap produksi padi Jawa Barat tahun 2014 sebesar 11,644 juta ton gabah kering giling, atau setara 7,3 juta ton beras. “Dibandingkan dengan 2013 mengalami penurunan 3,63 persen,” kata dia Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jawa Barat Ruslan di kantornya, Bandung, Rabu, 1 Juli 2015.

BPS mencatat sepanjang 2014 luas tanam padi di Jawa Barat 1,98 juta hektare, turun 2,47 persen dibandingkan luas tanam pada 2013 yang menembus 2,02 juta hektare. Produktivitas padi juga turun 1,19 persen.

Ruslan mengatakan, penurunan luas tanam disebabkan oleh alih fungsi lahan. “Penurunan produksi akibat gagal panen, atau hama dan puso ada, tapi tidak besar. Yang besar itu akibat alih fungsi lahan,” kata dia.

Menurut Ruslan, dari informasi yang dikumpulkan, luas baku tanaman padi turun. Pada 2014 luas baku sawah sekitar 935 ribu hektare, dari jumlah itu hanya 915 ribu hektare ditanami padi. Setahun sebelumnya luas baku masih 939 ribu hektare.

BPS memperkirakan produksi padi tahun ini meningkat 3,21 persen melihat realisasi tanaman produksi padi hingga April ini. Produksi padi tahun ini ditaksir 12,01 juta ton gabah kering giling, atau setara 7,5 ton beras. “Tapi produksi 2015 belum bisa mendekati produksi tahun 2013 yang menghasilkan 12,08 juta ton gabah kering giling," kata Ruslan.

Menurut Ruslan, taksiran itu bisa berubah mengingat sejumlah sentra produksi padi Jawa Barat di wilayah pantai utara saat ini mulai mengalami kekeringan. “Seperti Subang, Indramayu, saat ini sedang tetap berupaya menanam dengan penyediaan pompa, mudah-mudahan estimasi ini bisa meningkat, paling tidak dibandingkan tahun 2014,” kata dia.

Realisasi luas tanam padi tahun ini hingga April sudah menembus 789 ribu hektare. Luasan lahan itu lebih besar dibandingkan luas lahan di periode yang sama pada 2014 yang hanya 771 ribu hektare. Tapi masih belum bisa melampaui luas tanam di periode sama tahun 2013 yakni 847 ribu hektare.

BPS juga mencatat penurunan produksi jagung di Jawa Barat sepanjang 2014, yang hanya 1,04 juta ton pipilan kering. Produksinya turun 4,98 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai 1,102 juta ton pipilan kering. “Luas panen mengalami penurunan 6,51 persen, dengan produktivitas meningkat 1,64 persen,” kata Ruslan.

Ruslan mengatakan, ramalan produksi jagung tahun ini naik 0,39 persen yakni 1,05 juta ton pipilan kering. “Masih terjadi penurunan luas panen 1,51 persen, tapi tertolong peningkatan produktivitas 1,93 persen,” kata dia.

Sebaliknya, produksi kedelai di Jawa Barat tercatat naik dua kali lipatnya. “Naik 125,24 persen mencapai 115 ribu ton biji kering,” kata Ruslan. BPS mencatat terjadi penambahan luas panen 98,19 persen dari 35 ribu hektare menjadi 70 ribu hektare, dan peningatkan produktivitas 13,65 persen.

BPS mencatat produksi kedelai pada 2013 hanya 51,17 ribu ton biji kering. Ruslan mengungkapkan, lonjakan tanam itu mayoritas intervensi program pemerintah. “Delapan puluh persennya itu berasal dari program pemerintah. Tahun ini bertahan saja sudah bagus,” kata dia.

Ruslan mengatakan, dari realisasia tanam sementara, BPS meramalkan produksi kedelan tahun ini naik 2,16 persen. Peningkatan itu didorong faktor naiknya produktivitas menjadi 2,95 persen karena terjadi penurunan luas tanam 0,77 persen.

Menurut Ruslan, realiasasi tanaman kedelai dan jagung juga bisa mengalami perubahan akibat musim kemarau ini. Dia mencontohkan, petani yang gagal menanam padi misalnya, mungkin akan mengalihkan tanamannya pada komoditas yang lebih tahan kondisi cuaca panas.

Mayoritas daerah di Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau. “Di Jawa Barat ada 27 kabupaten/kota, tidak sama awal musim kemaraunya. Yang paling awal Pantura, sementara di daerah seperti Garut hujan masih turun,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan dan encana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman saat dihubungi Tempo, Senin, 29 Juni 2015.

Budiman mengatakan, daerah wilayah Pantura berpotensi mengalami dampak kekeringan paling buruk dibanding wilayah lainnya di Jawa Barat karena musim kemaraunya lebih lama. “Seperti Indramayu, Cirebon, Karawang, serta Subang daerah dengan awal kemarau lebih cepat dan berakhir lebih lambat,” kata dia

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

1 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

4 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

39 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

48 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

51 hari lalu

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?

Baca Selengkapnya