Asosiasi PTS Setuju Moratorium Status PTN, Ini Alasannya

Reporter

Selasa, 30 Juni 2015 05:24 WIB

Pemerintah Tingkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi di Daerah.Sejumlah calon mahasiswa mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan.(TEMPO/STR/Hariandi Hafid)(Komunika Online)

TEMPO.CO , Jakarta:-Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Edy Suandi Hamid mengaku setuju dengan keputusan Presiden Joko Widodo untuk melakukan moratorium perubahan status Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri. "Saya sangat setuju hal itu," katanya saat dihubungi Tempo 29 Juni 2015.

Ia menjelaskan beberapa alasannya. Pertama, alasan awal perguruan tinggi swasta akan dijadikan perguruan tinggi negeri adalah untuk pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. "Kenyataannya, yang statusnya berubah itu, perguruan tinggi swasta yang sudah mapan di kawasan Jawa lagi," katanya. Ia menilai hal itu tidak sesuai dengan maksud pemerataan seperti niat awal.

Edy mengakui ada beberapa perguruan tinggi swasta di Papua yang juga berubah menjadi negeri, namun jurusannya lebih banyak kesenian. "Kesenian memang bagus, tapi di daerah, masih lebih butuh jurusan lain," katanya.

Alasan kedua ia menyetujui moratorium adalah karena negara harus mengeluarkan dana yang cukup besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Akibatnya, banyak pemerintah daerah yang merasa kesulitan membiayai perguruan tinggi negeri di daerah itu. Dampak lainnya adalah, tenaga kerja perguruan tinggi, dosen dan karyawan perguruan tinggi swasta pun akan mengalami kesulitan untuk menjadi pegawai negeri sipil. "Kasus ini banyak terjadi. Mereka protes status mereka jadi tidak jelas," katanya.

Edy bahkan lebih setuju agar perubahan status Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri ditiadakan. Menurutnya, masyarakat masih mampu membiayai perguruan tinggi swasta. "Kalau bisa, pemerintah kasih dana bantuan aja, tapi tetap jadi PTS," katanya.

Ia lebih menyarankan agar perguruan tinggi swasta yang berubah menjadi negeri diutamakan di kawasan perbatasan saja. "Jadi kawasan perbatasan lebih berkembang," katanya.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

6 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

15 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

9 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

16 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

22 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

35 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya