Pengampunan Pajak Koruptor Bisa Kikis Kepercayaan Global

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 07:29 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO , Jakarta:Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang, Yenti Ganarsih, mengatakan pemerintah harus berhati-hati menerapkan tax amnesty/pengampunan pajak. Menurutnya, pemberlakukan tax amnesty kepada koruptor dan hasil tindak pidana pencucian uang berisiko mencemarkan nama baik negara.

"Kita (Indonesia) baru saja keluar dari daftar hitam The Finansial Action Task Force (FATF)," ujar Yenti kepada Tempo, Mingggu, 28 Juni 2015. FATF adalah badan standarisasi internasional yang konsern kepada aksi pencucian uang dan pembiayaan aksi terorisme.

Yenti mengatakan Indonesia pernah masuk daftar hitam tersebut pada tahun 2000-2006. Tax amnesty, ujarnya, bukan tidak mungkin kembali mengikiskan kepercayaan global terhadap pemberantasan pencucian uang.

"Jadi harus hati-hati, bisa-bisa Indonesia dimasukkan kembali dalam daftar hitam negara yang tidak koorporatif terhadap pencucian uang," ujar Yenti. Dirinya berharap pemerintah mematangkan konsep pemungutan pajak terhadap harta hasil korupsi dan tindak pidana non pajak lainnya.

Secara pribadi, Yenti mengatakan belum bisa memahami dan memiliki bayangan ihwal wacana tersebut. "Saya masih bingung, apakah ini tak bertolak belakang dengan semangat anti TPPU," kata dia.

Sebelumnya, Direktorat Jendral Pajak Kementerian Keuangan menyatakan sudah selesai merancang konsep Tax Amnesty secara internal. Pun, Ditjen Pajak hanya tinggal meminta persetujuan dan pendapat dari presiden dan para praktisi hukum untuk mematangkannya.

"Ini memang kontroversial," ujar Dirjen Pajak Sigit pekan lalu terhadap pengampunan harta koruptor dan tindak pidana TPPU di luar negeri. Menurut Sigit, potensi pajak yang terdapat di luar sangat besar, dan tidak ada cara efektif lain untuk menariknya selain menggunakan kebijakan tax amnesty.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

14 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

15 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

21 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya