TEMPO.CO, Indramayu - Sebanyak 10 ribu hektar areal sawah hingga kini masih dibiarkan tak tertanam padi. Debit air yang minim menjadi penyebabnya.
Areal sawah yang hingga kini masih belum ditanami padi tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Balongan, Losarang, Kandanghaur, Patrol dan Sukra. Sawah di daerah-daerah tersebut hanya ditumbuhi rerumputan yang kini sudah mengering.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid, Selasa 23 Juni 2015 menjelaskan jika saat ini ada sekitar 10 ribu hektar areal pertanian yang masih menunggu untuk ditanami. “Masih ada 10 ribu hektar yang menunggu ditanami,” kata Takmid.
Penyebabnya karena saat ini debit air di saluran irigasi sudah semakin minim. Akibatnya, target tanam padi di musim gadu (kemarau) di Kabupten Indramayu dari 110.270 hektar saat ini baru tercapai 80 ribu hektar. "Ini berarti ada sekitar 30 ribu hektar lagi yang belum tanam,” katanya. Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 20 ribu hektar diantaranya kemungkinan masih bisa ditanam karena mendapatkan pengairan dari Waduk Jatiluhur. Sedangkan 10 ribu hektar lainnya hanya bisa ditanam jika masih ada hujan yang turun. “Lahan yang 10 ribu hektar itu berada di daerah irigasi golongan IV,” katanya. Ini berarti areal pertanian tersebut berada di ujung irigasi sehingga susah mendapatkan pasokan air yang cukup saat ini.
Takmid pun mengakui jika saat ini debit air di saluran irigasi masih minim. “Hujan pun sudah jarang turun,” katanya. Karena itu saat ini pihaknya berupaya untuk menyelamatkan areal persawahan yang sudah ditanami padi agar tidak mengalami puso. Upaya tersebut diantaranya dengan pompanisasi maupun pemanfaatan air tanah dalam. “juga bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melakukan pembagian gilir air untuk seluruh daerah,” kata Takmid.
Sementara itu Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, pun membenarkan jika saat ini debit air yang ada di saluran irigasi sudah semakin minim. “hujan pun sudah tidak pernah turun dan suhu udarah terasa sangat terik,” katanya. Akibatnya banyak areal sawah yang saat ini belum bisa ditanami karena kekurangan air.
Bahkan areal sawah yang sudah terlanjur ditanami padi pun menurut Sutatang saat ini kondisinya sudah memprihatinkan. Di berbagai kecamatan, tanaman padi sudah ada yang mulai terancam kekeringan.