Kritik Jokowi: Tak Ada Kota yang Berhasil Tangani Sampah  

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 15:29 WIB

Sampah yang menggunung pada salah satu areal di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Pemkot Bekasi akan meminta kenaikan uang kompensasi bau sampah atau tipping fee untuk warga sekitar TPST Bantar Gebang kepada Pemprov DKI. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan program dan aturan yang dibuat pemerintah pusat dan daerah untuk menangani sampah di perkotaan dinilai belum berhasil. Padahal ratusan miliar rupiah telah digelontorkan 20 tahun belakangan.

"Sampai saat ini yang saya tahu belum ada satu kota pun yang berhasil menangani sampah," kata Presiden Joko Widodo saat memulai rapat kabinet terbatas tentang sampah di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.

Jokowi mengakui, dalam beberapa tahun belakangan, banyak sekali ide tentang pengolahan sampah dari kota-kota di Indonesia. Dari peraturan daerah, bank sampah, program daur ulang, dan lainnya. Namun, kata dia, belum ada pengelolaan sampah seperti di sejumlah negara lain.

Jokowi menjelaskan pernah melihat pengelolaan sampah di Jerman, Singapura, dan Korea. "Beberapa cara pengolahan sampah berbeda, tapi saya harus ngomong apa adanya, di negara kita belum ada," ujarnya.

Jokowi melihat problem-problem yang ada lebih banyak pada sisi regulasinya. Saat menjadi wali kota, dia mengatakan, kesulitan yang dihadapi adalah regulasi yang ruwet. Dia meminta pengelolaan sampah menjadi program pemerintah yang sangat penting dan pengelolaannya bisa dilakukan terpadu sistemik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, hingga dunia usaha.

"Yang paling penting, pengelolaan sampah memberikan manfaat secara ekonomi, tentu saja sehat lingkungan bagi masyarakat serta dapat mengubah perilaku masyarakat," tuturnya. Dia ingin segera mendapati salah satu kota atau kabupaten yang bisa dijadikan contoh pengelolaan sampah yang benar, baik melalui insinerator maupun recycle.

Jokowi menuturkan, dalam praktek pengelolaan sampah saat ini, masih banyak yang hanya mengumpul, mengangkut, dan menimbun dengan menggunakan teknologi pengolahan lama. Dia ingin adanya terobosan membangun sistem terpadu sampah, dari pemilahan, penjemputan, hingga ke tempat pembuangan akhir.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

6 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

10 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

10 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

13 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya