Pembunuh Pendeta di Toraja Utara Bakal Dites Kejiwaan

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 08:35 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Makassar - Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan Elisa Lapu, 41 tahun, pembunuh pendeta Gereja Segala Bangsa, Ruben Lapu, 60 tahun, dan Kepala Kampung Pong Torra, Magdalena Pare, 55 tahun, bakal dites kejiwaan. "Tentu harus dilakukan tes untuk memastikan apakah benar mengalami gangguan kejiwaan atau tidak," katanya, Senin, 22 Juni 2015.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Barung menerangkan Elisa diduga mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan keluarga Elisa kepada polisi. Kendati demikian, Kepolisian juga ingin memastikannya dengan melakukan tes kejiwaan. "Informasi dari keluarganya diduga memang sakit jiwa," tutur dia.

Elisa membantai Magdalena dan Ruben yang merupakan bapak kandungnya di belakang Gereja Segala Bangsa, Dusun Dusun To Induk Lolai, Kecamatan Kalapa Pitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu, 21 Juni 2015, sekitar pukul 11.15 Wita. Magdalena dan Ruben dibunuh dengan cara ditikam dengan menggunakan badik pada bagian leher. Mereka tewas di lokasi kejadian.

Peristiwa tragis itu terjadi usai pelaku dan korban melaksanakan ibadah di gereja. Usai mengiringi ibadah dengan bermain piano, Elisa langsung menarik bapaknya ke belakang gereja yang diikuti Magdalena. Sesampainya di belakang gereja, Elisa tiba-tiba menarik Magdalena dan menikam leher korban dengan memakai badik.

Melihat kejadian itu, Ruben berusaha mencegah tindakan keji anaknya. Bukannya berhenti, Elisa malah melakukan hal serupa kepada ayahnya. "Kedua korban tewas setelah lehernya ditikam pelaku dengan menggunakan badik. Usai membunuh kedua korban, Elisa sempat kabur, tapi akhirnya ditangkap anggota Kepolisian yang dibantu warga setempat," ucap Barung.

Pelarian Elisa tidak berlangsung lama. Sekitar satu jam usai kejadian, warga Dusun To Induk Lolai itu diringkus aparat Kepolisian dibantu warga sekitar. Elisa sempat menjadi bulan-bulanan warga yang marah karena tindakan pelaku yang menghabisi nyawa dua tokoh masyarakat setempat itu. Karena itu, Elisa sempat diobati ke Rumah Sakit Lakipadada, sebelum dibawa ke kantor polisi untuk proses hukum lanjutan.

Lebih jauh, Barung menjelaskan, guna mengantisipasi aksi balas dendam yang mungkin dilakukan keluarga korban maupun masyarakat, kepolisian menjaga ketat Elisa. Di samping itu, Barung mengaku telah meminta keluarga korban tenang menghadapi masalah tersebut. "Kami minta percayakan pada kepolisian," ujar dia.

Soal tindak lanjut proses hukum terhadap Elisa, Kepolisian terlebih dulu ingin memastikan, apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Sembari itu, penyidik memeriksa saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari situ, kata Barung, bisa diketahui detail kronologi pembunuhan sadis tersebut.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

47 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

3 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

19 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya