21 Tahun Pembredelan Tempo: Pemberangusan Kebebasan Pers

Reporter

Minggu, 21 Juni 2015 09:20 WIB

Goenawan Mohamad dikerumuni wartawan di depan gedung Mahkamah Agung setelah sidang gugatan TEMPO pada Juni 1996. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - 21 Juni 1994 menjadi hari yang kelam buat semua awak Tempo, insan media, dan rakyat Indonesia. Hari itu, Kementerian Penerangan yang dipimpin Harmoko mengeluarkan surat keputusan pencabutan surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) majalah Tempo. Dengan dicabutnya SIUPP itu, Tempo secara otomatis harus lenyap dari muka bumi (dibredel). Bukan cuma Tempo, dua media lain, yakni Detik dan Editor, juga mengalami nasib serupa.

Pembredelan ini terjadi karena Tempo menerbitkan berita dugaan korupsi dalam pembelian 39 kapal perang eks Jerman Timur yang diprakarsai Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, B.J. Habibie. Seperti ditulis profesor dari George Washington University, Janet Steele, dalam bukunya Wars Within, kepanikan dan keriuhan langsung terjadi di gedung Tempo yang saat itu beralamat di Jalan HR Rasuna Said, di samping kantor Kedutaan Besar Australia.

Pendiri Tempo, Goenawan Mohamad, yang sedang berada di Bandar Udara Soekarno-Hatta untuk terbang menuju Jawa Tengah, langsung membatalkan perjalanannya dan kembali ke kantor Tempo. Sementara itu, Pelaksana Pemimpin Redaksi Tempo ketika itu, Fikri Jufri, menggelar konferensi pers dadakan. Di depan para reporter televisi, Fikri berkata, "Pembredelan ini adalah pelanggaran atas kebebasan pers." Ucapan dia disambut sorakan para karyawan.

Buat sebagian orang, seperti pendiri Sinar Harapan, Aristides Katopo, dan mantan Pemimpin Redaksi Harian Indonesia Raya, Atmakusumah, pembredelan ini menyedihkan. Musababnya, "Indonesia kembali kehilangan salah satu sumber informasi independennya," tulis Janet di bukunya. Sinar Harapan sendiri dibredel pada 1986. Sedangkan Harian Indonesia Raya ditutup paksa oleh pemerintah pada 1974. Bahkan Atmakusumah sempat dilarang bekerja di media.

Namun, di sisi lain, pencabutan SIUPP Tempo membangkitkan amarah para wartawan muda pada masa itu. Keesokan harinya, gelombang protes bermunculan. Di Yogyakarta, mahasiswa melakukan aksi membungkus kantor biro Tempo di sana dengan kertas putih. Kepala Biro Tempo di Yogyakarta, Rustam F. Mandayun, mengenang, gara-gara aksi para mahasiswa itu, semua jendela kantor tertutup rapat. "Hawa di dalam kantor menjadi sangat panas."

Sementara itu, di Jakarta, ratusan aktivis dan wartawan melakukan long march ke kantor Kementerian Penerangan di Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka mendesak Harmoko membatalkan pencabutan SIUPP Tempo, Detik, dan Editor. Aksi ini terus berjalan hingga beberapa hari setelahnya karena pemerintah enggan menuruti permintaan pendemo. Pada 27 Juni 1994, terjadi kerusuhan saat polisi membubarkan paksa demonstran. Puluhan orang terluka dalam insiden tersebut.

Namun pemerintah tetap bergeming. Tindakan represif justru semakin gencar dilakukan. Bahkan para wartawan yang ikut memprotes pembredelan ini diancam tak diakui oleh Persatuan Wartawan Indonesia. Waktu itu wartawan di Indonesia memang wajib bergabung dengan satu-satunya organisasi profesi jurnalistik tersebut. Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya organisasi profesi jurnalistik lainnya, Aliansi Jurnalis Independen.

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

30 Agustus 2023

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

Tempo Media Group akan menggelar malam penghargaan "Indonesia Entrepreneur Challenge 2023" (IEC) di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

31 Juli 2023

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

Indonesia telah memasuki masa bonus demografi yang berarti lebih banyak usia produktif atau kalangan muda.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya

Rektor IAIN Ambon Bredel Pers Kampus

17 Maret 2022

Rektor IAIN Ambon Bredel Pers Kampus

Rektor Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Ambon membredel pers mahasiswa Lintas setelah media itu memberitakan dugaan kasus kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Erdogan Ancam Media yang Memuat Berita Merusak Nilai Inti Negara

29 Januari 2022

Erdogan Ancam Media yang Memuat Berita Merusak Nilai Inti Negara

Presiden Tayyip Erdogan mengancam media Turki yang menyebarkan konten merusak nilai-nilai inti negara.

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo di Surabaya Zed Abidien Meninggal Dunia

17 Juli 2021

Wartawan Senior Tempo di Surabaya Zed Abidien Meninggal Dunia

Zed merupakan salah satu wartawan yang ikut menggagas berdirinya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya.

Baca Selengkapnya

Koran Tempo Beralih ke Digital, Pemred: Kualitas Jurnalistik Makin Baik

2 Februari 2021

Koran Tempo Beralih ke Digital, Pemred: Kualitas Jurnalistik Makin Baik

Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso menyatakan keputusan beralih ke digital adalah keputusan strategis perusahaan, jauh sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya

Mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Meninggal, Selamat Jalan Daru Priyambodo

12 Desember 2020

Mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Meninggal, Selamat Jalan Daru Priyambodo

Daru Priyambodo pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koran Tempo sebelum purna tugas pada 2016.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Pembredelan, Pendiri Tempo Bicara Pers Dulu dan Sekarang

22 Juni 2020

26 Tahun Pembredelan, Pendiri Tempo Bicara Pers Dulu dan Sekarang

Peristiwa 26 tahun lalu itu masih segar dalam ingatan Harjoko Trisnadi, pendiri Tempo.

Baca Selengkapnya

Volcano Run 2020 Sukses, Tempo Akan Gelar Mataram Run

8 Maret 2020

Volcano Run 2020 Sukses, Tempo Akan Gelar Mataram Run

Lomba Volcano Run 2020 sudah rampung digelar di Yogyakarta Ahad hari ini, 8 Maret 2020. Tempo bersiap menggelar lomba marathon yang lebih besar.

Baca Selengkapnya