Antisipasi Kasus Angeline, Wali Kota Risma Sebar Mata-mata  

Reporter

Jumat, 19 Juni 2015 20:54 WIB

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini berbincang dengan sejumlah anak berkebutuhan khusus dan anak-anak jalanan dalam pembukaan pameran Lukisan BELIEVE 2-Enlightenment di gedung Perpustakaan BI, Surabaya, 17 AGustus 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Tragedi kematian Angeline, gadis malang berusia 8 tahun, di Denpasar, Bali, mengundang keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia berpendapat kejadian serupa bisa dicegah dengan kerja sama apik antara pemerintah dan masyarakat.

Risma, 53 tahun, menjamin nasib buruk Angeline bisa terdeteksi dengan keterlibatan banyak pihak. “Pasti mudah ketahuan. Karena di Surabaya kami punya jaringan sosial yang cukup besar, mulai Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan lain-lain,” katanya, Jumat, 19 Juni 2015.

Wali kota terbaik versi World Mayor tahun 2014 itu menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya punya mata-mata yang selalu menelisik permasalahan sosial, termasuk masalah anak-anak. “Kami punya tim relawan untuk Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari Dinas Sosial yang mencari permasalahan. Mereka punya mata-mata, Bapemas juga punya,” ujarnya.

Dari mata-mata itulah, kata dia, Risma dapat mengetahui permasalahan yang muncul di tengah masyarakat. Begitu pula di lingkungan sekolah, pemerintah Surabaya menggalakkan tim konselor teman sebaya. “Di sekolah juga kami perkuat, punya tim konselor teman sebaya. Itu untuk memantau temannya yang punya masalah,” kata Risma.

Namun Risma mengakui pengawasan itu susah menjangkau kalangan masyarakat menengah ke atas. “Yang jadi masalah kalau (kasus) itu terjadi di rumah yang bagus-bagus. Tapi kalau di kampung saya rasa enggak ada,” ujarnya.

Untuk itu pemerintah Surabaya menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Satuan Polisi Pamong Praja guna menyasar kalangan elite di Surabaya. “Kami adakan semacam sweeping rutin kependudukan dan tenaga kerja asing sampai apartemen. Supaya tahu siapa yang tinggal di sana,” kata Risma.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 menit lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

17 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

17 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

18 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

21 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

23 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

23 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya