Pasien MERS di Surabaya Tak Masuk Kriteria Suspect

Reporter

Kamis, 18 Juni 2015 22:15 WIB

Pasien suspect Mers-Cov dirawat keluarganya di ruang isolasi khusus bagian penyakit dalam, RSUP Dr.M Djamil Padang, Sumbar (12/5). Terdapat lima orang pasien terduga Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang baru pulang Umrah di rumah sakit itu. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh membenarkan ada pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Sutomo, Surabaya, dengan dugaan mengidap Middle East respiratory syndrome (MERS). "Namun dia tidak masuk kriteria suspect," kata Subuh saat dihubungi, Kamis, 18 Juni 2015.

Menurut Subuh, penetapan seseorang sebagai suspect MERS tak bisa sembarangan. Syarat utamanya adalah suspect pernah kontak fisik dengan pasien MERS atau pernah berada di negara yang terinfeksi, seperti Arab Saudi dan Korea Selatan. Sedangkan pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo, kata Subuh, berasal dari Hong Kong.

Walau begitu, Subuh mengatakan, rumah sakit akan memberikan perlakuan standar untuk pasien terduga MERS hingga terbukti negatif. Pasien itu akan dirawat di Rumah Sakit dr Sutomo sambil menunggu hasil uji laboratorium.

Seorang pasien terduga MERS dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo, Surabaya, pada Selasa lalu. Pria itu sebelumnya dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.

Subuh menegaskan, dari hasil penelusuran Kementerian, pasien tersebut tak pernah melewati negara-negara Arab maupun Korea. Diagnosis saat ini atas kondisi pasien juga tak merujuk pada MERS. "Gejalanya lebih ke arah demam berdarah."

Wabah MERS sempat menghebohkan Indonesia tahun lalu karena merebak di jazirah Arab. Kali ini, penyakit tersebut banyak ditemukan di Korea Selatan. Hingga hari ini tercatat lebih dari 160 orang warga Korea Selatan diketahui terserang MERS. Sebanyak 23 orang di antaranya meninggal.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.

Baca Selengkapnya

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Baca Selengkapnya

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.

Baca Selengkapnya

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.

Baca Selengkapnya