TEMPO.CO, Mojokerto - Keluarga Suwadi, 75 tahun, kakek yang mengemis dengan berpakaian badut beruang Winnie the Pooh, membantah bahwa Suwadi kaya raya hasil mengemis. Tempo sempat berkunjung ke rumah Suwadi di Dusun Bulu, Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu petang, 17 Juni 2015.
Rumahnya sama sekali tak tergolong mewah, seperti yang diberitakan sebelumnya di sejumlah media massa cetak dan elektronik.
Pemberitaan Suwadi heboh saat dia diamankan petugas Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo karena mengemis dengan berpakaian boneka di area publik. Suwadi diberitakan memiliki rumah mewah dan berpenghasilan Rp 500.000 setiap hari hasil mengemis. Suwadi juga dikabarkan beristri tujuh orang. Dia akhirnya diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto dan dikembalikan ke rumah asalnya.
Anggapan itu dibantah keluarga Suwadi. Istri Suwadi, Karsih, mengatakan dia memang istri ketujuh Suwadi. "Bapak itu memang sudah menikah yang ketujuh dan terakhir dengan saya. Istri-istri yang sebelumnya sudah meninggal dan ada yang cerai," ucapnya.
Karsih juga membantah bahwa penghasilan Suwadi bisa mencapai Rp 500.000 setiap hari hasil mengemis dengan berpakaian karakter kartun Winnie the Pooh tersebut. "Enggak mesti, Mas, paling sehari dapat Rp 150-300 ribu," ujarnya.
Dari hasil pernikahannya dengan Karsih, Suwadi hanya memiliki satu putra bernama Muadi. Muadi juga membantah bahwa rumah dan harta benda milik keluarga semua didapat dari hasil bapaknya mengemis. "Sebagian saya bantu, karena saya juga kerja jadi buruh pabrik di Gresik," tuturnya.
Rumah Suwadi tidak termasuk mewah tapi digolongkan cukup layak untuk rumah di kampung setempat. Seluruh rumahnya terbuat dari dinding batu bata yang disemen dan sudah berlantai keramik. Bahkan teras rumahnya terbuat dari atap dan tiang cor semen. Panjang dan lebar rumahnya diperkirakan 15 x 8 meter. "Rumah ini dulunya rumah lama," kata Karsih. Namun beberapa bagian rumah tampak sudah direnovasi, seperti dinding, teras, dan atap.
Di teras rumah tampak terparkir sepeda motor Yamaha Vixion, sementara di dalam rumah terparkir sepeda motor Yamaha Mio. Tak diketahui, apakah rumah yang cukup layak dan dua sepeda motor itu dibeli dari hasil Suwadi mengemis ataupun dibantu Muadi.
Saat Tempo akan menanyakannya, Muadi meminta pemberitaan mengenai bapaknya tak diperpanjang. Dia juga enggan diwawancarai lebih banyak lagi. Sedangkan Suwadi sama sekali tak berbicara saat Tempo dan sejumlah wartawan berbincang dengan istri dan anaknya. Suwadi pun keluar dari rumah menuju musala untuk menunaikan salat magrib. Karsih juga sempat menangis dan meminta pemberitaan tentang suaminya tak diperpanjang. "Kasihan suami saya mikir terus, dan saya susah makan sejak ada masalah ini," ucapnya.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal
16 Mei 2023
Apabila orang yang terjaring razia PPKS terbukti tidak memiliki keluarga, dia akan dirujuk ke panti sosial sesuai cluster.
Baca SelengkapnyaDemi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL
5 November 2022
Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menata kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya untuk menyambut pelaksanaan KTT G20.
Baca SelengkapnyaGelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung
2 November 2022
Gelandangan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sepanjang Jalan Latuharhary, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ditangkap.
Baca SelengkapnyaDinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan
30 Maret 2022
Ramadan, Dinas Sosial Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas gelandangan dan pengemis di titik keramaian
Baca SelengkapnyaRazia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta
30 November 2019
Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.
Baca SelengkapnyaPanti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan
8 Januari 2019
Dengan banyaknya panti asuhan, maka beban pemerintah dalam membina anak jalanan, gelandangan, sampai kaum dhuafa, bisa lebih ringan.
Baca SelengkapnyaAsian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis
13 Agustus 2018
Ratusan petugas Dinsos DKI mensterilkan 284 titik rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti pengemis dan gelandangan saat Asian Games.
Baca SelengkapnyaSandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran
12 Juni 2018
Pemprov DKI Jakarta telah meminta Dinas Sosial DKI untuk menanggulangi pengemis musiman di Ibu Kota saat momentum Lebaran.
Baca SelengkapnyaSandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?
5 Juni 2018
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada manusia gerobak dan pengemis.
Baca SelengkapnyaCerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner
4 Juni 2018
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.
Baca Selengkapnya