Belajar Dari Kasus Angeline, Guru Seharusnya Lebih Perhatian

Reporter

Selasa, 16 Juni 2015 09:20 WIB

Angeline bocah cantik berumur 8 tahun diketahui telah menghilang dari rumahnya semenjak 16 Mei 2015. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian Angeline telah menarik perhatian banyak pihak. Salah satunya ialah kalangan dunia pendidikan. Network for Education Watch Indonesia (New Indonesia) atau Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai Kejadian yang menimpa Angeline merupakan bagian dari potret besar dunia anak-anak di Indonesia. Koordinator JPPI Abdul Waidl mengatakan dalam rilis yang diterima Tempo, kekerasan terhadap anak, bahkan yang berujung sampai kematian, telah terjadi berulang kali.

Dalam kasus Angeline, Abdul menilai ada perhatian yang lemah dari pihak sekolah atau guru. Menurut dia, perhatian terhadap siswa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. "Jangan hanya capaian materi pelajaran yang jadi kewajiban sekolah, tapi juga memastikan kesehatan lahir dan batin," kata dia, Senin, 15 Juni 2015.

Oleh sebab itu, belajar dari kasus Angeline, JPPI meminta kepada pihak sekolah agar bertindak menyeluruh dan tak hanya fokus mengurusi nilai ujian atau pelajaran. Sekolah mesti bisa jadi tempat konsultasi siswa. Tak cukup sampai di situ, Abdul juga ingin sekolah menjalin hubungan yang erat dengan keluarga siswa. "Segitiga anak-keluarga-sekolah bisa jadi penyokong proses pendidikan yang baik bagi anak," ucapnya.

Aparat penegak hukum juga harus ambil bagian dan serius menindak pelaku kejahatan terhadap anak-anak. "Siapa pun pelakunya harus serius ditindak," kata Abdul.

Gelagat tak terurus Angeline sebenarnya sudah terlihat oleh Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, I Ketut Ruta. Ia pernah menawarkan diri untuk mengambil alih adopsi Angeline dari tangan ibu angkatnya, Margriet Christina setelah melihat kondisi anak didiknya tak terurus.

Ruta juga sering mendapat pengaduan dari wali kelas II SDN Sanur, Putu Sri Wijayanti, kalau Angeline kurang terurus dan murung sejak lima bulan terakhir. Padahal Angeline dikenal periang dan agak gemuk. Namun niatan Ruta untuk mengurus Angeline kandas hingga siswa kelas 2 itu dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015.

Angeline, bocah berusia delapan tahun yang dilaporkan hilang akhirnya ditemukan tewas dikubur di belakang rumah keluarga angkatnya pada 10 Juni 2015. Kini, polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus Angeline, yaitu Agustinus Tai yang bekerja sebagai pembantu rumah sebagai tersangka kasus pembunuhan. Juga, Margriet sebagai tersangka kasus penelantaran anak.

ADITYA BUDIMAN | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

10 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

10 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

10 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

15 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

15 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya